Aksinews.id/Lewoleba – Setelah sukses menggelar seminar dalam rangka Bulan Bahasa Tahun 2022 bertajuk “Menelisik Peran Prof. Dr. Gorys Keraf dalam Perkembangan Bahasa Indonesia”, kolaborasi Komunitas Literasi Lembata dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kabupaten Lembata kembali menggelar lomba teater monolog antar SLTA. Delapan kru teater monolog siap menggetarkan panggung lomba DKP Lembata.
Plt. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lembata, Apolonius Mayan, S.Pd dalam pertemuan panitia Bulan Bahasa di ruang kerjanya, Sabtu (22/10/2022), mengungkapkan bahwa banyak sanjungan kepada penyelenggara seminar, lebih-lebih karena penyelenggaraannya sama sekali tidak dibiayai anggaran pemerintah.
Karenanya, dia terus memacu segenap komponen literasi Lembata untuk terlibat aktif dalam perlombaan-perlombaan bagi para siswa siswi, baik SLTP maupun SLTA. Menurutnya, pelaksanaan kegiatan dan lomba dalam rangka Bulan Bahasa Tahun 2022 ini telah menjadi pengalaman berharga untuk masa-masa yang akan datang.
“Kami tidak berjanji tetapi akan berupaya untuk melaksanakan kegiatan dan lomba seperti ini dengan dukungan pemerintah daerah,” ujar pria yang selalu tampil supel itu.
Sementara itu, Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Cabang Kabupaten Lembata, Feldin Rano Kelen, S.Pd pada kesempatan yang sama memastikan semaraknya pelaksanaan berbagai kegiatan dan lomba tersebut. Selain lomba yang sudah biasa terselenggara, tahun ini dilaksanakan juga Lomba Teater Monolog. Baginya, penyelenggaraan lomba ini merupakan sesuatu yang unik dan menunjukkan adanya kemajuan peradaban literasi di Lembata.
“Ada delapan kru teater monolog yang sudah siap tampil dan menggetarkan panggung DKP Lembata. Ini kan seru. Bukti bahwa giat literasi kita mulai berkembang maju,” ungkap pria berkacamata itu bersemangat.
Feldin saat itu didampingi Koordinator Lomba Teater Monolog, Oshin Bahy.
Feldin kemudian merinci daftar kru teater yang akan berpartisipasi dalam lomba tersebut. Dia mengatakan, meski baru pertama kali digelar di Lembata, animo pesertanya cukup tinggi. “Ada SMAK St. Yakobus Rasul, SMAK Frateran Don Bosco dan SMKN 1 Lewoleba. Ada juga dari SMKN 1 Ile Ape, SMAN 2 Nubatukan dan SMAN 1 Nagawutung,” urainya diamini Oshin Bahy.
Untuk diketahui, Komunitas Literasi Lembata terdiri atas semua komunitas non pemerintah yang bergerak di bidang pemajuan literasi di Lembata. Selama ini masing-masing komunitas bergerak sendiri-sendiri. Namun sejak adanya penyelenggaraan rangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa Tahun 2022 ini, mulai nampak adanya kerjasama dan soliditas.
Selain IGI, beberapa komunitas lain yang tergabung didalamnya adalah Pondok Perubahan, Lembata Akustik, Aliansi Jurnalis Lembata (AJL), Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM), Perhimpunan Penulis Motivator Nasional (PPMN) dan Asosiasi Guru Penulis (Agupena). (Darko King)