Selasa, 19 Oktober 2022
Ef.2:12-22 ; Luk.12:35-38
Pekan Biasa XXIX
“Berbagagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga-jaga”
(Luk.12:37)
Hidup sebagai orang beriman, ibarat hamba yang setia berjaga-jaga. Dialah sosok hamba yang baik dan bertanggungjawab, yang selalu siap sedia melayani tuannya. Tak menimbang waktu, entah tengah malam, pagi hari, atau kapanpun. Tanpan atau tidak tampan waktunya. Seorang hamba, mesti punya itikad baik, harus siap-siaga, menaruh respek dan memberi pelayanan terbaik setiap saat.
Sebagaimana Yesus katakan, “berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga-jaga ketika tuannya datang”. Ungkapan “Tuhan datang”, berarti saat penyelamatan segera tiba. Namun kita tidak tahu, kapan waktunya tiba. Maka hendaklah kita senantiasa berjaga-jaga. Kita berjaga, dengan bertekun dalam doa dan membaca firman, setia merayakan ekaristi dan menjalani devosi, agar pelita iman kita tetap menyala. Juga berjaga-jaga, dengan berbuat baik, beramal kasih dan menjauhkan dari hal yang jahat.
Dengan selalu berjaga-jaga, kita bisa menjaga tekad baik kita, agar tidak lalai, tidak setenga hati, tidak asal-asalan dalam menjalankan setiap tugas dan kepercayaan yang emban. Tentang hal demikian, ada pesan yang berkesan, “semakin kita setia, semakin kita bertanggungjawab, semakin kita dipercaya”. Tetapi, jika kita enggan berjaga-jaga, sering lalai, hidup semau gue, niscaya kita akan mendapat ganjarannya, yakni kehilangan kepercayaan.
Olehnya setialah berjaga, sebagai seorang hamba yang berhati mulia. Selalu siap melayani entah baik atau tidak baik waktunya. Teruslah mengenakan spirit seorang hamba. Setia mengemban tugas dan peran kita. Jagalah kepercayaan, dengan memberi yang terbaik dalam setiap desikasih dan pengabdian kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin