Rabu, 12 Oktober 2022
Gal. 5:18-25 ; Luk.11:42-46
Pekan Biasa XXVIII
“Celakalah kalian, hai orang-orang Farisi! Sebab kalian membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi mengabaikan keadilan dan kasih Allah” (Luk.11:42)
Orang farisi setia membayar persepuluhan. Memberi 10% dari penghasilan untuk kepentingan bersama. Dari hasil penjualan sayur-sayuran. Meski tak seberapa, tetapi masih mau bersedekah. Salut! Sayangnya, mereka sering mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Hal itu yang dikecam Yesus.
Mereka berlaku seolah-olah bermurah hati, tetapi diam-diam menindas kaum kecil. Mendepak mereka ke pinggiran hidup sebagai saudara. Merampas dan memanipulasi hak-hak mereka. Menilai, mempersalahkan, bahkan menghukum mereka dengan berbagai alasan, hanya karena mereka tak berdaya membela diri.
Sedangkan, mereka sendiri hidup penuh topeng dan kepalsuan. Rapih menyembunyikan kebobrokan diri dalam laku saleh. Suka duduk di tempat terhormat dalam rumah ibadat, hanya sekedar dilihat dan dipuji saleh dan taat kepada Allah. Padahal hatinya jauh dari kasih Allah.
Kecaman Yesus ini jadi pelajaran berharga buat kita . Agar hidup apa adanya. Ingat, Tuhan lebih melihat isi hati kita. Karena tutur dan laku kita sering penuh manipulasi. Penuh drama dan lakon palsu. Entahlah kita tulus atau bersyarat, jujur atau manipulatif, sungguh-sungguh atau sekedar menyenangkan, hanya kita dan Tuhan yang tahu. Boleh mengibuli sesama, tetapi tak akan bisa mendustai semesta.
Kita diajak, setialah menjejakkan kaki di jalan Tuhan. Jalan keadilan dan kasih. Dahulukan kasih, agar sanggup mengalahkan kepentingan dan pertimbangan manipulatif apapun. Hiduplah adil. Jagalah keseimbangan. Hargai hak orang. Jangan lagi merampas dan memeras. Cukupkan diri dengan berkat-berkat yang tercurah buat kita. Selebihnya, hanyalah keserakahan.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin
Terima Kasih Romo,
Setialah pada jalan Tuhan, Jalan keadilan dan kasih. Hargai Hidup yang adil Syukuri Berkat Tuhan.