Sabtu , 13 Agustus 2022
Yeh.18:1-10.13b.30-31 ; 19:13-15
Pekan Biasa XIX
“Orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya ia meletakan tanganNya atas mereka dan mendoakan mereka” (Mat.19:13)
Membawa anak kepada Yesus, dan meminta agar Yesus memberkati mereka, merupakan cara mendidik anak, agar dia mengenal Tuhan dan selalu dekat dengan-Nya. Anak hendaknya tumbuh seimbang jadi pribadi beriman dan berilmu. Mengejar ilmu, tetapi tetap berdiri di atas fondasi iman yang kuat.
Ada dua kata kunci, yakni membawa dan meminta. Pertama, membawa anak berjumpa Yesus. Membawa, merupakan cara yang sederhana bersama-sama anak dalam doa di keluarga, atau bersama ke gereja berjumpa Tuhan. Prinsip yang bijak adalah bersama, bukan menyuruh anak berdoa atau ke gereja, lalu orang tua tidak pergi dengan alasan sibuk atau lelah.
Kedua, meminta berkat berarti, menyadarkan anak sejak dini, bahwa hidup ini merupakan anugerah dari Tuhan. Bahwa manusia tak bisa hidup, tanpa campur tangan dari Tuhan. Di sini anak mulai belajar mensyukuri setiap berkat yang ia terima, dalam setiap doa pribadi dan ekaristi.
Yesus mengingatkan kita semua, supaya jangan menghalang-halangi anak datang kepada-Nya. Kita mesti sadari, seringkali justru dalam tutur kata dan teladan hidup yang kurang terpuji, kita sedang menutup pintu iman yang menghalangi anak berjumpa dengan Tuhan.
Zaman milenial menawarkan serba-serbi kemudahan bagi anak-anak. Tetapi kita mesti juga kuatir, jika tidak selektif, tidak dituntun nilai jadi filter di hati, tentu akan berdampak menghimpit dan mengkerdilakn iman mereka. Nabi Yehezkiel mengingatkan, agar orang tua mesti menjalankan peran asuh secara bijak. Jika tidak, mereka ibarat “ayah-ayah yang makan buah mentah, dan gigi anaknya menjadi ngilu” (Yez.18:2).
Sebagaimana diungkapkan, “Jangan mendidik anak untuk menjadi kaya, namun didiklah ia agar menjadi seorang yang bahagia. Agar ketika ia dewasa, ia akan jadi anak yang berbudi pekerti dan tahu menghargai nilai kehidupan. Ia tidak hanya mengejar harta dan kenikmatan hidup, melainkan tetap rendah hati, menghormati orang tua, dan saleh di hadapan Tuhan.
Ingat pepatah latin ini, “Verba movent, exempla trahunt”. Kata-kata menggerakkan dan memotivasi, tetapi teladan hidup lebih menarik. Menanam nilai iman dan budi pekerti tak cukup dengan kata. Lebih menggugah melalui teladan hidup.
Tuhan memberkati. SALVE.***
RD. Wens Herin
Amin Romo🙏
Terimakasih Romo renungan yg sangat inspiratif buat kami orang tua.
Selamat pagi Romo🙏