Aksinews.id/Larantuka – Ini benar-benar gila. Korban prostitusi online di Larantuka mengaku pernah dirayu melayani tamunya dua orang sekaligus. Sehingga terjadinya atraksi threesome. Hanya saja, tidak jelas, apakah tiga orang itu, dua laki-laki atau dua perempuan dengan pasangannya.
Sebut saja namanya Melati, salah seorang korban prostitusi online di Larantuka, mengungkapkan bahwa mulanya ia tidak begitu mengenal sosok yang ngaku sebagai Ici atau Bibinya Bunga. Ia berkisah mengenai perkenalannya dengan sosok Ici tersebut di sekitar kawasan Pura Agung, Weri, Larantuka.
“Kami akhirnya akrab. Sering bolak balik, jemput. Lalu dia tanya, Ade bisa main Threesome kah ne? ‘Lalu saya tanya ‘Threesome itu apa kaka’, Jo dia bilang main tiga orang,” ungkapnya, dalam dialeg Larantuka yang kental.
Hal itu diungkapkan perempuan yang ngaku Ici atau Bibinya Bunga sekitar tiga bulan yang lalu. Persis waktu itu, dia mengajak Melati melakukan Threesom dan pada akhirnya bujukannya itu pun berhasil menjerat korban.
“Mau ne sekarang ini. Kita juga awalnya malu. Kita tidak terbiasa,” ungkap Melati, sungkan.
Begitulah kisah Melati yang ikut terjerembab bujukan seorang perempuan yang ngaku Ici atau Bibinya Bunga.
“Seiring berjalannya waktu, kita inbox dan telepon biasa. Sekarang saya sudah jarang ke luar,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, threesome merupakan aksi seks yang dilakukan oleh tiga orang dalam waktu bersamaan. Ini merupakan salah satu seni atau cara dalam menikmati hubungan seksual.
Wikipedia menyebut dalam seksualitas manusia, threesome adalah aktivitas seksual yang melibatkan tiga orang pada waktu yang sama.
Threesome juga dapat merujuk kepada cinta segitiga, sebuah hubungan percintaan tiga jalan.
Fenomena ini pun mendorong seorang peneliti dari Birmingham City University, Ryan Scoats dalam mendapatkan gelar PhD.
Berikut lima hasil penelitian Ryan tentang threesome seperti dilansir menshealth.com, 18 Oktober 2017.
1. Banyak Mengaku Pernah Melakukan Threesome
Berdasarkan penemuan Scoats, tiga mahasiswa yang ia tanyakan mengaku pernah melakukan hal ini pada tahun kedua kuliah. Enam mahasiswa lainnya mengaku melakukan hal ini lebih dari satu kali.
2. Lebih Banyak FFM Daripada MMF
FFM merupakan female-female dan male, artinya komposisi threesome dua perempuan satu pria. Sedangkan MMF berarti Male-male-female. Dua pria dengan seorang perempuan.
Scoats mengatakan 10 pria telah mengaku pernah melakukan threesome. Tujuh diantaranya mengaku melakukan dengan komposisi FFM. Sementara lima pria yang pernah melakukan hal ini memilih komposisi MMF. Sedangkan 10 pria lainnya mengaku pernah melakukan kedua komposisi ini, FFM dan MMF.
3. Pria Lebih Terbuka Membicarakan Threesome
Scoats mengatakan pria lebih menerima dan terbuka untuk membicarakan threesome.
“Mereka merasa nyaman untuk memberi tahu setidaknya teman dekat mereka bahwa mereka memiliki MMF threesome. Saya pikir karena pengurangan homofobia pada umumnya di masyarakat, ini memungkinkan pria untuk Miliki tiga jenis ini tanpa takut akan apa yang dipikirkan orang lain tentang hal itu,”tulis Scoats.
Pada penelitian ini, Dia mengaku memiliki keterbatasan pada sampel yang kebanyakan mahasiswa laki-laki kulit putih.
4. Dalam Melakukan MMF, Pria Sering Mengajak Teman Dekat
Seorang pria lebih suka melakukan MMF bersama seorang teman yang sudah dikenal nya dengan sangat baik.
“Jika pria tersebut baru dikenal dan tidak berhubungan baik, maka ia akan menolaknya,” kata Scoats.
Sebagai contoh, subjet bernama Brent yang mengatakan, “Anda bisa melakukan tos bersama pasangan Anda di atas punggungnya,”katanya.
Sementara, subjek lain, Matthew, menambahkan,” Itu cukup lucu, pengalaman yang bagus. Kami berdua memiliki sedikit olok-olok di antara kami. Itu sangat menyenangkan. Itu sangat menyenangkan,”sambung dia.
5. Perempuan Enggan Melakukan MMF
Jika para pria lebih terbuka dalam melakukan MMF, lain hal nya dengan perempuan. Scoats menemukan dalam sebuah studi terpisah bahwa wanita tetap enggan untuk bergabung karena sejumlah alasan.
“Wanita umumnya lebih enggan untuk terlibat dalam MMF threesomes daripada pria, mungkin karena mereka merasa diintimidasi atau menolak keberatan,” kata Scoats kepada Daily Mail.
“Bila disarankan, laki-laki akan berinteraksi secara seksual, untuk beberapa wanita, ini bisa menjadi kegelisahan karena mereka terkesan hanya sebagai objek saja,” tambah Scoats.
Apapun situasi, pengaturan, atau preferensi Anda, ini benar-benar tentang melepaskan stigma, tekanan, dan praduga masyarakat.
“Pastikan untuk melakukan percakapan terbuka dengan teman-teman Anda yang merasa nyaman dan bagaimana semua yang akan terlibat dengan aman. Intinya, seks bertiga sama seperti hubungan badan lainnya,” tutup dia, sebagaimana diberitakan tribunpekanbaru.com tahun 2017 silam. (AN-02/AN-01)