Sabtu, 09 Juli 2022
Yes. 6:1-8 : Mat.10:24-33
Pekan Biasa XIV
“Barang siapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Ku akui juga di depan BapaKu di surga” (Mat.10:31)
Kita menerima, mengakui dan mengimani Tuhan sejak dibabtis. Bahwa Dialah Mesias penebus, yang datang menggenapi janji penyelatan Allah.
Tuhan seperti apa yang kita imani? Tuhan yang menderita demi memulihkan kita. Tuhan yang terluka demi meyembuhkan kita. Tuhan yang dihina demi memuliakan kita. Tuhan yang tetap merentangkan tangan dalam ketakberdayaan salib demi menguatkan dan merangkul kita yang hilang asa dan tak berpengharapan. Tuhan yang mati dan hidup kembali membawa kemenangan bagi kita.
Pengakuan iman tak cukup dalam kata. Seperti kata St. Yakobus, “Iman tanpa perbuatan adalah mati”.
Maka hendaknya kita mecontohi Dia yang terus merentangkan tangan di salib. Dia yang solider, penuh empati dan ringan tangan menolong yang susah. Hangat menerima setiap saudara, agar kita juga dengan senang hati berkorban, memberi diri, waktu bahkan materi, untuk membesarkan cinta Tuhan.
Memperkenalkan Tuhan yang mencintai dengan cara hidup yang nyata.
Ingat, meterai iman mengikat hingga kekal. Sekali Katolik, selamanya tetap Katolik.
Tak boleh goyah atau digadai hanya karena kenikmatan hidup, karena rupiah dan materi. Kesulitan itu ujian. Mematangkan dan mendewasakan iman. Hadapi dengan penuh syukur dan pasrah. Setialah bertahan dalam iman, agar Tuhan tak menyangkal kita di pengadilan akhir nanti.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin