Rabu, 06 Juli 2022
Hos.8:4-7.11-13; Mat.9:32-38
Pakan biasa XIV
“Mereka lelah dan terlantar seperti domba tak bergembala” (Mat.9:36)
Domba tak bergembala, gambaran kondisi tak terus, tak diperhatikan, dan terabaikan. Tidak ada sosok yang diharapkan tetap menjaga, agar orang setia di jalan Tuhan. Taka da yang bertanggungjawab menuntun menemukan padang rumput dan mata air harapan baru.
Yesus hadir jadi sosok seorang gembala yang baik. Yang peka dan langsung tergerak hati melihat kondisi mereka yang sakit, lelah dan terlantar. Orang-orang yang tak dipedulikan ibarat domba tak bergembala. Ia hadir sebagai gembala di dekat mereka, menjamah mereka dengan kasih, meringankan beban derita, menyemangati yang lelah dan menyembuhkan yang sakit.
Situasi domba tak bergembala, kadang kita alami juga dalam keluarga atau komunitas (rumah pastoran atau biara), saat orang tidak saling menghargai, saling mengabaikan dan tidak lagi saling peduli, bahkan saling melukai dan menelantarkan.
Di tengah komunitas sosial masyarakat, “domba tak bergembala”, menggambarkan situasi kehilangan sosok pemimpin yang punya hati dan komitmen untuk mengabdi masyarakat. Fisiknya hadir, namun tak peka dengan harapan dan keluhan masyarakat. Ia malah memanipilasi hak banyak orang demi kepentingan sendiri, bahkan “mengorbankan” masyarakat atas nama pembangunan, meski hasilnya mubasir, tak berbasis kebutuhan masyarakat, melainkan selera pemimpin.
Kita menyadari, kita adalah domba, sekaligus gembala. Di hati kita ada kerinduan dan harapan untuk diperhatikan dan dipedulikan. Tetapi di pundak kita juga ada tanggungjawab mengusahakan bonum commune. Maka jangan Lelah belajar dari Yesus, jadi gembala kecil, bagi satu sama lain. Agar lebih peka dan saling peduli dalam kasih. Janganlah saling membiarkan dan menelantarkan karena ego diri. Kalahkan ego kita dengan kasih.
Tuhan memberkati kita. SALVE. ***
Kita menyadari, kita adalah domba, sekaligus gembala. Di hati kita ada kerinduan dan harapan untuk diperhatikan dan dipedulikan. Tetapi di pundak kita juga ada tanggungjawab mengusahakan bonum commune.
Amin…