HR. ST. PETRUS DAN PAOLUS
Kis.12:1-11, II Timotius 4:6-8.17-18, Mat.16:13-19
“Engkau adalah Mesias, Putra Allah yang hidup” (Mat.16:16)
Hari ini Gereja merayakan dua rasul besar yakni St. Petrus dan Paolus. Keduanya telah menyerahkan diri seutuhnya untuk mewartakan nama Tuhan dalam kata dan kesaksian kasih, bahkan penderitaan demi nama Tuhan.
Kedua sosok memang beda. Petrus seorang nelayan sederhana. Sedangkan Paolus seorang ilmuwan, anti Kristus-pembunuh jemaat. Tetapi telah diubah jadi pewarta handal dan tangguh. Rela memberi diri dan mati demi Tuhan. Petrus disalibkan kepala kebawah dan Paolus dipenggal kepalanya, demi nama Kristus yang mereka kenal, imani, dan wartakan.
Mereka mengemban misi, memperkenalkan Tuhan kepada semua orang, dan membawa makin banyak orang mengenal dan menginani Kristus. Baik Petrus yang merasul dikalangan Yahudi, maupun Paolus ke bangsa-bangsa lain. Mereka tidak kenal lelah, terus berkeliling mewartakan nama Tuhan.
Karena yakin Tuhan telah menyediakan mahkota kebenaran. Yakni penebusan dan ganjaran hidup kekal, bagi semua orang yang percaya kepadaNya (2 Tim. 4:8).
Dalam kesederhanaan dan keterbatasan, Tuhan telah mempercayakan tugas yang sama kepada kita, sejak kita dibabtis. Maka hendaknya kita juga dengan sukacita mencontoh mereka. Rela menyerahkan diri, mendedikasikan waktu, tenaga, bahkan materi, tanda partisipasi nyata kita dalam karya misi Gereja saat ini. Entah dalam keluarga, lingkungan dan KBG, juga di tempat kerja.
Tidak ada yang mudah dalam hidup ini. Begitu pula tugas kerasulan. Banyak kesulitan. Entah penolakan, medan sulit, lingkungan tak mendukung, banyak orang cuek dan tak mau tahu. Kadang kita sendiri merasa beban, tidak rela, merasa rugi, bahkan tak ada waktu untuk kegiatan gereja, dan urusan yang berkaitan dengan iman.
Meski demikian kita ingat, hidup ini adalah kesempatan. Untuk melayani Tuhan dan sesama. Maka, teruslah merasul dengan cara kita. Dalam kasih, kemurahan hati dan solidaritas yang sederhana dan tulus. Dengannya semakin banyak orang merasakan kasih Tuhan itu yang nyata, melalui kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
Amin 🙏
hidup ini adalah kesempatan. Untuk melayani Tuhan dan sesama. Maka, teruslah merasul dengan cara kita. Dalam kasih, kemurahan hati dan solidaritas yang sederhana dan tulus. Dengannya semakin banyak orang merasakan kasih Tuhan itu yang nyata, melalui kita. Amin
Amin Romo🙏
Terimakasih SALVE🙏
Terima kasih kk Romo 🙏🙏🙏
Sempurnah dalam kasih Tuhan. Selamat Merayakan Syukuran Pancawindu Imamat dan 18 Tahun Mengembala Yang Mulia Bapa Uskup Larantuka Mgr. Fransiskus Kopong Kung.