Senin, 27 Juni 2022
Amos 2:6-10.13-16; Mat.8:18-22
Pekan Biasa XIII
“Serigala punya liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalanya” (Mat.8:28)
Yesus ibaratkan diri bagai seorang musafir. Tak punya tempat untuk meletakan kepala. Ia berjalan tiada henti. Berkeliling tiada ujung. Terus menabur kasih dan kebaikan pada semua tempat dan hati.
Rumah di Nazaret ada. Namun Yesus tak mau terikat, menetap dan memilih nyaman di satu tempat. Ia terus berkeliling dari desa ke desa, kota ke kota, menyapa yang terpinggirkan.
Menguatkan yang putus asa. Menyembuhkan yang sakit. Jadi tempat sandaran bagi yang sedang mencari pertolongan. Agar nama Allah semakin dikenal, diimani dan dimuliakan.
Ikut Yesus, berarti bersedia tidak memiliki “rumah”. Tidak mencari kenyamanan diri. Tidak mencari kemewahan hidup. Tidak terikat pada hal yang menyenangkan hati sendiri.
Melainkan, selalu siap berkeliling dan berbagi entah baik atau tidak baik waktu dan kondisinya. Tidak pasif menunggu. Apalagi hanya menuntut. Melainkan selalu peka, terus berinisitiap dan rela memberi diri.
Yesus terus mencari tempat yang berlimpah kasih dan kehangatan. Yakni “rumah” hati kita.
Di hati, Dia boleh tinggal bersama kita. Menjadi sahabat seperjalanan kita dalam suka duka kita.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
Amin🙏😇
Amin….Slmt pagi Tuan…🙏🙏🙏