Aksinews.id/Lewoleba – Seolah menjawab tantangan penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa agar Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kristus Raja Wangatoa (PKRW) menjalin kerjasama dengan orang muda dari agama lainnya, baik Islam, Protestan, Hindu dan Budha, trio remaja masjid berjilbab tampil memukau di atas panggung Konser Amal OMK PKRW, Jumat (10/6/2022) malam.
Ketiga remaja putri mengenakan jilbab dengan balutan baju putih dan sarung (kwatek) melantunkan lagu Deen Assalam yang dipopulerkan Sulaeman Al Mughny, sungguh mampu menyedot perhatian penonton.
Lirik lagu berbahasa Arab itu memang sangat menyentuh.
Kala ha dil ar maa taq fi masahat
La u na hasib la sama hat
Wan ta ayas na bahb
La ta ghay kal ar tha nas kan kal ya ghar
Ab ta hayat wab salaam
An syaru wah lal kalam
Zay nu dini yakh te rabb
Ab ma habbat wab ta sam
An syaru ba anil ana
Ha da hud deen as salaam
Lirik lagu itu dapat diterjemahkan sebagai berikut:
Seluruh bumi ini akan terasa sempit
jika kita hidup tanpa toleransi
namun jika hidup dengan perasaan cinta
meski bumi sempit kita kan bahagia
Melalui perlaku mulia dan damai
sebarkanlah ucapan yang manis
hiasilah dunia dengan sikap yang hormat
dengan cinta dan senyuman
sebarkanlah diantara insan
Inilah Islam agama perdamaian
Salah seorang personil yang melantunkan lagu itu tampak menitikkan air mata saat bernyanyi. Entah apa yang membuatnya meneteskan air mata. Dia tampak sungguh menghayati lagu tersebut.
Sayangnya, penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa bersama rombongannya sudah meninggalkan arena Konser Amal di pelataran Gereja Kristus Raja Wangatoa. Padahal, dalam sambutannya ketika membuka Konser Amal, dia sempat menyinggung soal perlunya OMK PKRW menjalin kerjasama dengan pemuda pemudi dari agama lainnya.
Penampilkan trio remaja masjid itu menjadi bagian dari teater bertajuk Harmoni: Taan Tou yang dipentaskan OMK PKRW dengan sutradara Valdo Witak.
Selain teater, penampilan monolog seorang guru SMAN 2 Nubatukan juga tak kalah menarik. Ia menampilkan kemampuan teatrikal yang luar biasa menawan. Penjiwaan dan aksi panggungnya mampu membuat penonton terkesima.
Penjabat Bupati Lembata sebelumnya sudah dibikin terkesima dengan penampilan Icha yang membacakan puisi, serta dua seniman cilik Alva Wurin Wungblolon dan Adit Punang yang bernyanyi dengan suara merdu. Alva tampil membawakan lagu daerah diiringi keybordis asal Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, sedangkan Adit Punang bernyanyi sambal bermain keyboard sendiri.
Marsianus Jawa mengaku kagum dengan penampilan orang muda Lembata yang tampil di panggung Konser Amal tersebut. “Dari penampilan awal saja, saya berpikir, kita layak membuat konser yang lebih besar di luar daerah. “Orang Muda Katolik harus memiliki mimpi yang besar, OMK harus bisa,” ungkap Marsianus.
Penjabat Bupati Lembata yang duduk semeja bersama Pastor Paroki Wangatoa, RD. Kristoforus Kristo Soge dan Sekda Paskalis Tapobali, tampak menikmati pertunjukkan. Terlihat ia ikut bertepuk tangan atas penampilan para penyanyi muda berbakat.
Lima grup musisi yang tampil terlihat cukup menghibur. Dua komunitas akustik, PKRW Akustik dan Lembata Akustik, bersama Vokal Grup Alvares Group, Dolo Mayestik Band dan komunitas Hip Hop Lembata Foundation (HLF), sungguh menampilkan perform terbaik mereka.
“Ini baru konser musik. Kami puas. OMK Paroki Wangatoa luar biasa. Hebat,” puji beberapa penonton yang menyaksikan langsung di arena pertunjukkan.(AN-01)