Aksinews.id/Lewoleba – Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa berniat menerbitkan peraturan bupati yang mengatur tentang pakaian seragam bagi Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kabupaten Lembata. Direncanakan agar dua hari segenap ASN mengenakan sarung.
“Kalau 4.000-an pegawai kita pakai sarung, tentu para penenun kita akan merasakan manfaatnya. Ekonomi mereka tentu akan membaik,” ungkap Marsianus Jawa saat berbincang santai di teras pastoran Paroki Kristus Raja Wangatoa, Kamis (25/5/2022).
Kepala Bagian Orta, Saba Paul, yang turut dalam perbincangan, langsung diminta untuk segera menyusun dan mengajukan rancangan perubahan peraturan bupati (Perbup) tentang pakaian dinas ASN di Kabupaten Lembata.
Marsianus Jawa mengakui bahwa ASN mengenakan sarung untuk berkantor itu sudah diterapkan di lingkup Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Dikatakan, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat langsung memantau pengenaan sarung tersebut. “Pakai sarung, jangan pakai celana panjang. Cukup pakai celana pendek saja, sehingga ujung kaki celana tidak kelihatan,” tandasnya.
Dengan adanya perbup soal seragam ASN, maka laki-laki akan mengenakan nowing, sedangkan perempuan memakai kwatek. Sedangkan, jika mengenakan seragam celana/rok hitam dan baju putih polos, maka diwajibkan memakai selendang tenun.
“Seragam keki, kata dia, cukup dipakai pada hari Senin. Hari lainnya akan kita atur, sehingga ada dampak bagi para penenun kita disini,” ungkap Marsianus Jawa.
Nitizen di Lembata menyambut gembira gagasan Penjabat Bupati Marsianus Jawa tersebut. Diharapkan ketentuan yang akan diterbitkan langsung menyebutkan sarung atau nowing motif Lembata. Ya, “Mendengar apa yang digagas oleh Penjabat Bupati Lembata, Bapa MARSIANUS DJAWA, terkait busana untuk ASN Lembata bahwa : dua hari dalam seminggu para ASN wajib mengenakan Sarung / nowing. Kalau boleh saya menambahkan bahwa sarung / nowing itu bermotif asli Lembata,” tulis akun facebook Yoseh Lajar.
“Juga pada hari Rabu, ketika berpakaian Putih hitam, bagian atas ditambahkan selendang khas motif Lembata, kami sangat mendukung. Karena hal ini didasari oleh hasrat dan niat baik bapa Marsianus untuk menggerakan dan menggairahkan ekonomi masyarakat Lembata.”
“Kami juga mendukung ide Bapa Nus bersama Pa Sekda untuk mewajibkan dalam setiap kunjungan Bupati ke desa, agar rombongan pejabat yang ikut bisa membeli hasil karya masyarakat yang ditawarkan. Ini sekali lagi hal baik untuk menggairahkan ekonomi masyarakat Lembata. Kiranya ide bagus Bapa Penjabat membawa berkat bagi perkembangan ekonomi masyarakat Lembata,” tulis Yoseph Lajar.
Penjabat Bupati Marsianus Jawa mengingatkan bahwa jika aturan sudah dikeluarkan maka akan diikuti dengan pengawasan. “Ini berkaitan dengan disiplin ASN”, tandasnya.
Menurut dia, masih banyak hal yang patut dibenahi terkait ASN dan birokrasi Lembata. Dia bertekad untuk melakukan monitoring dan melakukan pembenahan secara menyeluruh, termasuk berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan ASN. “Kalau kesejahteraannya sudah kita atur baik-baik dan masih macam-macam baru kita sikat. Jangan main-main,” tegasnya, mengingatkan.(AN-01)