Jumad, 20 Mei 2022
Kis.15:22-31; Yoh.15:12-17
Paskah V
“Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu melakukan apa yang Ku perintahkan kepada-mu” (Yoh.15:14)
Kita adalah sahabat di mata Yesus. Bukan hamba atau orang asing. Semua sama-sama dikasihi sebagai saudara, tanpa membedakannya.
Sahabat, berarti setia melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Yakni, saling mengasihi, seperti Dia telah mengasihi kita.
Ia rela bergantung di salib, bagi kita semua yang kaya dan miskin, berpangkat atau orang biasa, hitam atau putih, kriting atau lurus. Semua sama-sama rapuh, tetapi juga sama-sama berharga di hadapan kasih Tuhan.
Salib dengan itu jadi tanda iman, tanda keselamatan, tanda kasih, tanda persaudaraan. Hanya dengan melihat seorang saudara melakukan tanda salib, kita bisa langsung dekat, bersaudara, langsung merasakan kehangatan kasih Tuhan, meski kita belum saling mengenal.
Jadilah sahabat yang tulus dan penuh empati. Saling mensuport dan membersarkan harapan. Saling mendengarkan dan berbagi suka dan duka. Seorang sahabat akan tetap setia berada di samping kita, saat semua orang pergi menjauhi kita. Kita bersyukur masih punya sahabat seperti ini. Bahkan jika ada teman yang menusuk kita dari belakang, masih ada sahabat yang bisa menyembuhkan kita.
Teristimewa Yesus sahabat sejati kita. Meski semua mata memandang kita dengan tatapan menghakimi dan menghukum, tangan Tuhan akan selalu terbuka merangkul kita, dengan kasih dan pengampunan-Nya.
Tuhan memberkati. SALVE. ***