Selasa, 17 Mei 2022
Kis.14:9-28;Yoh.1427-31a
Paskah V
“Lalu mereka melempari Paolus dengan batu dan menyeretnya keluar kota karena menyangka, bahwa dia telah mati” (Kis.14:19)
Paolus dan Barnabas mengalami banyak suka duka ketika mewartakan Nama Yesus. Tidak semua orang menerima dengan sukacita. Di Listra, Paolus dan Barnabas dilempari batu dan diseret keluar kota oleh segelintir orang yang termakan hasutan orang Yahudi.
Tetapi mereka berdua tidak putus asa. Karena yakin, bahwa karya pewartaan yang mereka jalani berasal dari Tuhan, maka tidak ada satupun kuat kuasa dunia ini bisa menghambatnya.
Mereka tidak menghindar, mencari kesenangan dan ketenangan yang diberi oleh dunia, melainkan terus mengejar damai sejati, yang diberikan oleh Tuhan. Damai yang tetap dan tak berkesudahan bagi jiwa yang terus berlangsung sampai keabadian.
Dalam hidup menggereja, sebagai imam, biarawan biarawati, pengurus gereja, umat, kita juga sering menghadapi orang yang keras hati, masa bodoh, yang cenderung mendewakan harta dan kekayaan, dan mengabaikan Tuhan sebagai pegangan dan harapan hidup.
Memang kita tidak sampai dilempari batu, tetapi kerap kali hati kita babak belur dilempari cercaan, hinaan, fitnahan yang mengucilkan, membuat kita sedih dan putus asa.
Hendaknya kita tetap teguh dan bangga membawa Nama Yesus kenamapun kita pergi. Kalahkanlah kebencian dan kejahatan dunia, dengan kasih dan damai sejahtera. Jika orang melempari kita dengan batu cercaan dan celaan, balaslah melempar dengan kapas kasih. Berat, tetapi dalam dan bersama Tuhan, kita akan mampu melakukannya. Tuhan memberkati. SALVE. ***