Aksinews.id/Lamau – Luasnya ruang lingkup masalah kesehatan mendorong Puskesmas Lamau untuk selalu menemukan gagasan-gagasan baru dalam pelaksanaan programnya. Lahirnya gagasan-gagasan baru itu diharapkan dapat mempercepat pencapaian tujuan program pembangunan kesehatan secara efektif dan efisien.
Kepala Puskesmas Lamau, Fransiska Listiyanti Toja, S.Si mengutarakan hal itu dalam Lokakarya Mini (Lokmin) Bulanan Puskesmas Lamau, di Lamau, Kecamatan Ile Ape Timur, Kamis (12/5/2022).
Dikatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk mengintegrasikan semua program dan kegiatan ‘luar gedung’. Integrasi program dan kegiatan ini dilakukan untuk menjamin adanya efektivitas dan efisiensi.
“Jadi kegiatan-kegiatan luar gedung dalam program Pengendalian Penyakit Kronis (Prolanis), Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu), Program Kesehatan Lanjut Usia (Lansia) serta Program Kesehatan Jasmani dan Olahraga (Kesjaor) akan kita integrasikan,” ungkapnya.
“Kan sasaran dari semua program dan kegiatan itu rata-rata sama. Lalu kenapa kita harus kumpulkan mereka berulang-ulang? Ini hal mudah untuk dilaksanakan sebenarnya. Hanya kita belum mau berkoordinasi secara baik saja. Nah, akhir Mei ini kita pasti sudah mulai,” lanjut Kepala Puskesmas yang selalu tampil energik itu ketika ditanya apa alasan dan kapan kebijakan itu mulai dilaksanakan.
Untuk diketahui, wilayah kerja Puskesmas Lamau terdiri atas sembilan desa dalam wilayah Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata. Adapun desa-desa itu adalah Lamaau, Lamagute, Lamawolo, Lamatokan, Aulesa, Waimatan, Baolaliduli, Jontona, dan Todanara.
Sebagaimana rilis yang diterima media ini, Lokmin Bulanan Puskesmas Lamau kali ini dibuka oleh Kepala Bidang P2P, Donatus Dudeng, SKM, M.Kes mewakili Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Drs. Bala Warat Gabriel, MM.
Dalam sambutannya, Dudeng mendorong semua tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di Puskesmas untuk semakin intens berkunjung langsung ke masyarakat. Dengan itu, semua masalah kesehatan masyarakat akan lebih cepat diketahui dan ditangani. (DK)