Rabu, 11 Mei 2022
Kis. 12:24-13:15a; Yoh.12:44-50
Paskah IV
“Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya” (Yoh.12:47)
Jika kita dihakimi, maka tentu kita telah binasa karena terlalu banyak salah dan dosa kita. Tetapi syukur, misi Yesus adalah untuk menyelamatkan. Ia datang karena kasih, maka jalan untuk mengubah hidup adalah mengampuni bukan menghakimi.
Mengampuni, tidak berarti mengerti dan membiarkan kita terus menyimpang dan nyaman dalam dosa. Ia akan menuntun kita kembali melalui jalan pertobatan dan pembaharuan hidup. Soalnya, apa kita sadar dan mau kembali?
Ya, harus kembali ke jalan kasih-Nya. Membesarkan kasih di tengah derasnya arus individualitas, agar tidak terhimpit ego diri dan kepentingan.
Memiliki kepedulian dan solidaritas, dengan penderitaan, kesulitan, dan perjuangan hidup sesama.
Berani bertaruh demi kebenaran, atau prinsip yang mesti diabdi bersama, meski penuh resiko.
Bersikap adil mulai dari hal kecil dan sederhana. Terlebih, adil kepada orang kecil, kaum lemah, sederhana, dan terabaikan kepentingan dan hak-hak mereka.
Berani menentang tirani kuasa dan ketidakadilan, meski harus menggadai tubuh di salib. Berkorban!
Meski kita tahu kelemahan kita. Cenderung lebih mudah menghakimi, dari pada mengasihi. Mempersalahkan daripada mengampuni. Menjatuhkan daripada saling membesarkan. Meremehkan daripada saling memberi pengakuan karena persaingan.
Jadilah jembatan kasih!
Tuhan memberkati. SALVE.***
Amin. Mksh Romo, renungan n berkatx. Selamat siang n salam🙏🙏🙏