“Ya Tuhan semesta Alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, kepada-Mulah ku serahkan perkaraku” (Yer. 20:12)
Jumad, 8 April 2022
Yer.20:10-13; Yoh. 10:31-39
Prapaskah V
Yeremia berserah diri. Memasrahkan segala perakaranya kepada Tuhan, di tengah marabahaya yang mengancam hidupnya.
Ia sadar ternyata jadi orang baik, saleh dan jujur, setia mengabdi kebenaran dan keadilan, tidak selamanya disanjung dan dihargai. Malah sering dicibir, didoakan supaya bisa tergelincir dan jatuh, agar boleh dihina dan ditertawai. Maka ia bertelut pasrah memohon agar Allah melindunginya dari rancangan jahat para musuhnya.
Demikian halnya dengan Yesus. Ia berulang kali bersitegang dengan pemimpin Yahudi karena mereka tidak menerima pengakuanNya sebagai Putra Allah. Mereka malah menuduh Dia menghujat Allah dan menghasut orang banyak agar memusuhi Yesus. Situasi krusial ini akhirnya berujung di pengadilan sesat dan hukuman salib. Namun Yesus tetap tenang menerima piala penderitaan itu. Ia tak menolak, jika Bapa menghendaki Ia harus meminumnya. Ia tahu Allah akan memuliakan diri-Nya, walau harus melewati sengsara dan kematian.
Pelajaran yang boleh kita petik untuk hidup kita adalah :
Pertama, orang yang baik, saleh, tekun berdoa, tidak otomatis bebas dari cobaan hidup. Justru semakin dekat dengan Tuhan, ujian hidup semakin banyak dan makin berat. Hanya orang yang sabar dan setia, akan melihat senyum harapan di balik setiap tetes air mata.
Kedua, Allah menguji kita, sejauh kita sanggup menanggungnya. Maka tetaplah optimis menapaki setiap jejak sulit yang dikehendak Tuhan. Janganlah putus asa. Petiklah nilai di setiap keterpurukan dan penolakan yang mungkin menimpa kita. Dalamnya Tuhan sedang membentuk kita jadi lebih kuat, tabah dan tegar.
Ingat, yang pahit janganlah cepat dimuntahkan. Hal yang membebani, kritik yang keras dan pedas jangan cepat ditolak, karena biasanya ada maksud baik di baliknya.
Tuhan memberkati. SALVE.***
“Tekun berdoa dan jangan putus asa” Amin .. trimakasih tuan atas renungannya. selamat pagi tuan.
Pasrah dan berserah diri hanya kepada Tuhan, biarlah Roh Kudus yang menuntun hidup kita, seperti yang ditunjukan oleh Yeremia dan Yohanes. Percaya “Bapa didalam Aku dan Aku didalam Bapa”.
Mari kita tekun berdoa, menjadi orang baik dan saleh tahan ujian.