Larantuka – Hilarious Ola Muda, siswa SMPN 3 Wulanggitang mampu menjadi yang terbaik dalam lomba pidato tingkat SMP/MTs se-Propinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur bekerja sama dengan Agupena Flores Timur. Hilarius mampu mengungguli 29 peserta yang berpastisipasi dalam perlombaan pidato tersebut.
Lomba pidato ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti ke-75. Hari Amal Bhakti yang merupakan hari lahir Kementerian Agama Republik Indonesia yang diperingati setiap tanggal 03 Januari pada tahun 2021 ini dirayakan dengan tema “Indonesia Rukun.”
Memperingati Hari Amal Bhakti ke-75, Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur bekerja sama dengan Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Flores Timur mengadakan perlombaan baca puisi tingkat SD dan pidato tingkat SMPN/MTs, SMA/MA/SMK se- Propinsi Nusa Tenggara Timur. Perlombaan baik puisi maupun pidato mengambil tema kerukunan sesuai tema perayaan Hari Amal Bhakti ke-75.
Dalam perlombaan ini, Hilarius membawakan pidato berjudul “Quo Vadis Peran Siswa dalam Menjaga Kerukunan Hidup Bangsa.” Dalam pidatonya Ari, sapaan Hilarius mengungkapkan bahwa Indonesia adalah bangsa dengan banyak keberagaman seperti suku, agama, budaya, adat-istiadat, dll. Keberagaman ini bagai pisau bermata dua dimana bisa menjadi peluang juga dapat menjadi tantangan. Karena itu penting untuk selalu menjaga kerukunan di tengah kemajemukan bangsa ini.
Dan upaya menjaga kerukunan ini adalah tugas semua anak bangsa tidak terkecuali pelajar atau siswa. Sebagai generasi penerus bangsa, siswa perlu dilibatkan dalam usaha menjaga, merawat dan melestarikan kerukunan hidup karena masa depan bangsa ini di tangan mereka. Karena itu sikap hidup rukun harus ditanamkan sejak dini dalam diri siswa.
Dalam menjaga dan merawat kerukunan, siswa kelas VII SMPN 3 Wulanggitang ini mengajak teman-temannya untuk melakukan tiga hal berikut. Pertama, membangun relasi yang baik dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan. Kedua, tidak boleh terlibat tawuran yang akan menciptakan kegaduhan dalam hidup bermasyarakat. Ketiga, selama masa pandemic Covid-19, siswa harus ikut menjaga kondisi bangsa agar aman dari ancaman korona dengan tidak boleh berkerumun dan mematuhi aturan kesehatan dengan menerapkan 3 M: memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Perlombaan pidato ini dilakukan secara virtual karena situasi dunia yang masih dilanda pandemic Covid-19. Di mana peserta mengirimkan video pidato yang di-upload di youtube ke panitia perlombaan untuk dinilai. Proses pengiriman video perlombaan dibuka dari tanggal 17-29 Desember 2020.
Hasil penilaian perlombaan diumumkan pada puncak perayaan Hari Amal Bhakti ke-75 tingkat Kementerian Agama Flores Timur pada Selasa (05/01/2021) di kantor Kementerian Agama Flores Timur. Peserta lomba yang masuk tiga besar kejuaraan untuk masing-masing kategori diundang menghadiri acara pengumuman secara langsung. Sedangkan peserta yang lain mengikutinya melalui siaran langsung di facebook dan youtube Agupena Flores Timur.
Dalam acara ini, para juara dari masing-masing kategori yaitu baca puisi tingkat SD/MI oleh Gabriela Katarina Watokolah dari SDI Supersemar, pidato tingkat SMP/MTs oleh Hilarius Ola Muda dari SMPN 3 Wulanggitang, dan pidato tingkat SMA/MA/SMK oleh Siti Khadijah Abdul Kadir dari SMK Sura Dewa tampil membawakan puisi dan pidato di hadapan undangan. Ketiga peserta terbaik ini mampu memukau tamu dan undangan yang hadir.
Ketua Agupena Flores Timur, Muhamad Soleh Kadir, S.Pd selaku ketua dewan juri perlombaan dalam acara pengumuman kejuaraan mengatakan bahwa dalam penilaian lomba pidato hal yang diberi perhatian lebih adalah isi pidato dan cara penyampaian pidato. “Dalam menilai pidato ini dewan juri menekankan dua hal penting. Pertama, isi pidato. Sebuah pidato bila disampaikan dengan cara yang baik tetapi bila isi kurang baik maka pidato tersebut tidak layak. Kedua, cara penyampaian pidato. Sebaliknya sebuah pidato walaupun isinya sangat bagus tetapi disampaikan dengan cara yang tidak menarik maka pidato tersebut juga tidak baik” tandas Pion Ratuloli, sapaan Ketua Agupena Flores Timur.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Flores Timur Martinus Tupen Payon, S.Ag dalam sambutannya menyatakan rasa bangga dan kagum dengan peserta lomba yang tampil pada acara pengumuman kejuaraan perlombaan. Karena mereka tampil dengan luar biasa menyuarakan kerukunan antar umat beragama. Lebih jauh Martinus Tupen Payon mengapresiasi kegiatan perlombaan ini sebagai ajang melahirkan potensi dan bakat yang dimiliki siswa.
Atas prestasi yang diraih Hilarius ini, Kepala SMPN 3 Wulanggitang Kristina Sabu Punang, S.Pd mengaku bangga. “Sebagai pimpinan lembaga saya merasa bangga atas prestasi dan semangat juang untuk berkompetisi yang ditunjukkan Hilarius. Dan memberikan apresiasi atas prestasi yang mengharumkan nama Spentig Hewa. Semoga prestasi ini bisa menjadi inspirasi kreatif dalam berliterasi bagi civitas Spentig Hewa,” ucap Kris. Sementara Hilarius mengaku senang. “Saya tidak menyangka bisa juara I. Prestasi ini akan memotivasi saya untuk berusaha lebih baik lagi ke depannya,” ucapnya. Proficiat Nong Ari.(*/geradus kuma apeutung-guru SMPN III Hewa, Wulanggitang)
Profil Sang Juara
Nama Lengkap : Hilarius Ola Muda
Nama Panggilan : Ari
TTL : Watobuku, 2 November 2007
Orangtua: Bapa Markus Modu Muda (Ayah) dan Yustina Siri Making (Ibu)
Status : Pelajar SMPN 3 Wulanggitang, Hewa, Flores Timur.