Jakarta – Forum Lembata Memanggil (FLM) bekerjasama dengan Asosiasi Pilot Garuda (APG), mengirim bantuan kemanusiaan ke Lembata, Rabu (16/12/2020) lalu. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindakan tanggap darurat atas bencana meletusnya Gunung Ile Lewotolok di Lembata, 29 November 2020, lalu. Sebelumnya, FLM juga sudah mengirim 40 bal paket bantuan kemanusiaan dari Jakarta untuk meringankan masyarakat yang terimpah bencana.
Ketua Umum FLM, Bernard Tifaona, menjelaskan pada pengiriman kali ini, FLM membangun mitra dengan Asosiasi Pilot Garuda (APG). Melihat kebutuhan masyarakat di lokasi bencana, maka FLM memprioritaskan pengiriman Tim Dokter, obat-obatan dan alat Kesehatan.
“FLM mengirim alat kesehatan serta obat-obatan. Selain itu, FLM juga mengirim dua tenaga dokter sebagai Relawan Kesehatan untuk bersama-sama Dinas Kesehatan Lembata selaku Koordinator Tim Kesehatan bisa membatu situasi tanggap darurat pasca bencana di Lembata. Tim dokter dan barang-barang bantuan kemanusiaan sudah tiba di Kupang sejak Rabu, 16/12.”
Serah Terima Paket Obat-obatan oleh Captain Isays Sampesule kepada Tim Dokter FLM di Airport El-Tari, Kupang, 16 Desember 2020
Perjalanan yang cukup jauh dengan cuaca yang tidak menentu, membuat perjalanan diatur per etape. FLM mengirim pula seorang relawan lainnya, Alfredo da Silva untuk mengawal logistik bantuan kemanusiaan. Kamis (17/12), pagi dari Jakarta ke Kupang dan selanjutnya membawa logistik bantuan ini ke Larantuka dan/atau ke Lewoleba.
Mobilisasi logistik bantuan kemanusiaan dari Jakarta ini sepenuhnya dibantu oleh Asosiasi Pilot Garuda (APG), menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA-448 dari Jakarta menuju Kupang.
“Kami terpanggil untuk terlibat dalam bantuan kemanusiaan di Lembata untuk mengurangi penderitaan Saudara-saudara disana”, demikian ucap Captain Isays Sampesule, perwakilan APG yang juga membawa pesawat GA-448 menuju Kupang, Rabu (16/12/2020).
Dari Kupang akan diupayakan dengan Fery atau kapal Pelni ke Lewoleba atau ke Larantuka. “Sejak kemarin, barang-barang sudah tiba di Kupang. Sesuai konfirmasi terakhir, mengingat cuaca yang tidak menentu di wilayah NTT, barang-barang akan diberangkatkan dengan Kapal Pelni ke Larantuka, selanjutnya akan dibawa ke Lembata,” jelas Alex Tifaona, Wakil Ketua Umum.
Tim FLM Bersama tim cargo Garuda Indonesia saat proses loading cargo
Mengingat situasi Covid-19 yang masih jadi kesiagaan nasional, selain obat-obatan, FLM juga mengirim alat-alat Rapid Test. Dari relasi pribadi yang selama ini terbangun, ternyata efektif membantu para pengungsi di Lembata. Antara lain, sumbangan rapid test yang diberikan oleh Sutera Pharma turut dalam daftar obat-obatan yang dikirimkan oleh FLM. “Kami kirimkan sumbangan rapid test agar penularan covid-19 dapat mudah ditekan di lokasi-lokasi pengungsian,” demikian ujar dr. Ellysa dari Sutera Pharma.(SSH/fre)