Aksinews.id/Lewoleba – SMP Swasta Katolik Santo Pius X Lewoleba atau lebih akrab dikenal dengan nama SanPio X Lewoleba sukses melaunching buku antologi puisi berjudul: Kisah Kasih di Sekolah.
Puisi-puisi dalam buku itu merupakan karya 50 orang siswa siswi SanPio Lewoleba, yang diterbitkan oleh penerbit Nyalanesia, yang memfasilitasi para akademisi Indonesia untuk menerbitkan karyanya.
Menariknya, dalam launching Senin (14/03/2022), juga diumumkan tiga orang penulis terbaik yang mendapat sertifikat dan penghargaan dari penerbit, serta uang pembinaan dari sekolah. Tiga siswa itu adalah Maria Kewa Pala sebagai pemenang pertama, Fransiska Dewiana Hekar sebagai pemenang kedua, dan pemenang ketiga diraih Sophie Bernadine Ladjar.
Sertifikat, PIN, dan piagam penghargaan juga diberikan kepada sekolah, sebagai sekolah aktif Literasi Nasional, Kepala Sekolah dan Kepada Pembina Literasi Sekolah atas nama Bernardus Vianey G. Tolok, S.Fil.
Tampak hadiri dalam acara launching itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata Anselmus Asan Ola, AP, MSi, Sekcam Nubatukan Mikhael Kia Magi, dewan guru, tata usaha, karyawan, dan siswa siswi Sanpio.
Sekcam Nubatukan Mikhael Kia Magi menegaskan bahwa gerakkan literasi merupakan satu cara menjawabi rendahnya minat baca siswa siswi di sekolah. “Dengan Kisah Kasih di Sekolah, Santu Pius telah menjawabi salah satu tuntutan literasi yang digaungkan di Kabupaten Lembata,” ungkapnya, saat menyampaikan sambutan.
Gerakan Literasi juga mesti ditumbuhkembangkan secara berkelanjutan. “Kami juga bersama masyarakat akan melakukan gerakan untuk menjawabi gaung Literasi, karena literasi bukan saja menulis dan menerbitkan karya, tetapi juga literasi alam, literasi lingkungan, dan literasi budaya,” tandas Mikhael Kia Magi, seraya berharap agar semakin banyak siswa SMP Santo Pius X Lewoleba yang menulis.
Acara launching ditandai dengan pelepasan dua ekor burung merpati oleh Kepala Dinas Pendidikan Lembata Anselmus Asan Ola, AP, MSi.
Sebelum menyampaikan sambutan, Anselmus Asan Ola membaca sebuah puisi karya seorang siswa SanPio Irenius Boli berjudul “Di Lembar Buku”. Puisi ini dinilai syarat makna dan berisi kritikan untuk para pembaca. Dia mengapresiasi para penulis dan mengharapkan agar terus membaca dan menulis.
“Membaca sangat penting untuk memperkaya khazanah, menambah wawasan dan bersaing dengan orang lain. Kita Harus mampu membaca semua situasi yang ada,” ujar Ansel Asan Ola.
“Kita mesti menjadikan literasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup kita. Jadikan literasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Mari membaca kehidupan, membaca alam, membaca budaya dan lain-lain,” tandasnya.
Sementara Kepala SanPio X Lewoleba, Suster Marry Grace, CB dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak di dunia pendidikan, khususnya bidang literasi yang selama ini digaungkan bersama di Kabupaten Lembata.
Dia mengharapkan pemerintah daerah terus mendukung setiap proses yang dilaksanakan di dunia pendidikan. Suster Marry Grace mengaku bangga dan mengapresiasi para penulis ‘Kisah Kasih di Sekolah’.
Kepala sekolah berharap semoga siswa siswinya terus rajin membaca. “Pesan saya, anak harus banyak membaca dan menulis, karena membaca adalah jendela dunia, banyak membaca dunia yang jauh semakin dekat dan kita tahu seluruh dunia dan alam ciptaan,” ungkapnya.
Semua penulis juga diberikan sertifikat dari sekolah sebagai bentuk apresiasi.
Ketika ditemui mereka mengaku senang dan bangga. Acara launching buku dimeriahkan oleh Gegap Gempita Kelompok Drum Band Santo Pius dan Kelompok Tari. (Publikasi dan Dokumentasi Sanpio/AN-01)