Aksinews.id/Lewoleba – Kepala Sekolah SMPK Santo Pius X Lewoleba, Sr. Mary Grace, CB, SPd menegaskan bahwa hanya satu orang siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga pihak sekolah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka hingga tanggal 3 Maret 2022.
“Judul beritanya ‘Siswa Terpapar Covid-19’ seolah-olah banyak siswa. Padahal, hanya satu siswa, yang kebetulan saat pemeriksaan bilang sekolah di Santo Pius (X Lewoleba), dan dia terkena virus bukan di sekolah. Saya menerapkan protkes yang ketat di sekolah ini,” tandas Suster Mary Grace, saat menghubungi aksinews.id, Senin (21/2/2022) pagi.
Dalam pembicaraannya dengan aksinews.id, suster kepala SMPK SanPio menyesalkan pemberitaan yang tidak lebih dulu mengkonfirmasi dirinya. Juga, ia mengkonfirmasi apakah ada sumber lain dari para guru atau karyawan di sekolah yang dipimpinnya.
Setelah disampaikan bahwa sumber berita adalah suratnya kepada orang tua siswa nomor: 2189/124.14/SMP-001/MN/2022 tertanggal 19 Februari 2022, Suster Mary Grace mengatakan, “Coba kalau saya dikonfirmasi, tentu beritanya tidak simpang siur begini. Kan hanya satu siswa, bukan siswa yang bisa dianggap banyak siswa Covid”.
Suster Mary Grace mendesak redaksi menyampaikan permohonan maaf atas pemberitaan itu. Namun redaksi menolak, karena tidak merasa melakukan kesalahan. Akan tetapi, suster meminta pengertian agar tidak terus terjadi kesimpangsiuran informasi yang menimbulkan keresahan orang tua siswa SMPK SanPio.
Redaksi aksinews.id pun akhirnya menyampaikan permohonan maaf, jika berita tentang SMPK SanPio menghentikan sementara KBM tatap muka yang telah menimbulkan kesimpangsiuran informasi yang menimbulkan keresahan. “Tidak ada sumber lain selain surat suster kepada orang tua siswa. Jangan salahkan guru-guru atau karyawan suster di sekolah,” ucap Freddy Wahon, pimred aksinews.id, seraya menambahkan bahwa berita yang disiarkan medianya dikutip pula media online lainnya.
Lebih jauh, Suster Mary Grace menjelaskan bahwa Senin (21/2/2022) hari ini, dilakukan rapid tes terhadap segenap guru dan karyawan SMPK SanPio. Juga, seluruh teman sekelas siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Kami bekerjasama dengan Puskesmas Lewoleba untuk melakukan rapid tes ini, supaya memastikan dan memutus rantai penyebaran virus,” tandasnya.
Selama ini, kata suster kepala sekolah, SMPK SanPio selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sehingga pembelajaran tatap muka berjalan lancar.
Akan tetapi, saat memperoleh informasi ada seorang siswa yang terpapar Covid-19, suster menggelar rapat bersama para guru SMPK SanPio. Hasilnya, menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka mulai tanggal 21 Februari 2022 sampai 3 Maret 2022. Dan, tanggal 4 Maret 2022, rencananya kembali dilakukan pembelajaran tatap muka.
Suster Mary Grace juga menambahkan bahwa siswa yang terpapar Covid-19 sudah menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Ya, “Anak yang kena Covid, dia kena virus di rumah orangtuanya, dan sudah isolasi mandiri seminggu yang lalu,” paparnya.(AN-01)