Aksinews.id/Larantuka – Nasib naas menimpa keluarga Maria Nini Leton (50), Warga Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat.
Selain rumahnya ludes dilahap api, ia juga harus kehilangan Rofinus Langit (29), anak kandungnya pada Jumat, 18 Februari 2022, pukul 24.00 Wita.
Kepala Desa Bugalima, Yohanes Rikardus Baka Tukan (36) mengatakan, dirinya mendengar informasi soal kebakaran dari isterinya.
“Saya kebetulan tidur. Terlelap. Jam 12 malam, isteri kasih bangun, bilangnya ada kebakaran. Saya ke sana sudah selesai. Tinggal rangka saja. Ibu itu namanya Maria Nini Leton,” katanya.
Ia mengatakan, saat kebakaran, Nini dan cucunya berada di rumah duka. Sementara korban Rofinus Langit baru pulang menyuluh dan bergegas ke rumah tetangga.
“Saat kebakaran, ia sempat melongo ke arah teriakan warga. Ia pun memastikan rumah mana yang terbakar. Dan diketahui itu pun rumahnya. Ia pun segera memanggil ibunya di rumah duka. Spontanitas, ibunya menangis dan ia berusaha menenangkan ibundanya itu,” bebernya.
“Sudahlah kita ikhlaskan saja. Ini kita anggap sial,” ungkap Kepdes Bugalima, meniru ucapan korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, korban sempat menghantar ibunya ke rumah tetangga dan pergi memadamkan api bersama warga.
Sesampainya di lokasi, kabel induk yang menghubungkan rumahnya dengan penduduk lain terlepas.
Seorang anak SMA yang berada di lokasi kejadian berusaha menggeser kabel ke tepi dekat rumah tetangga.
Soalnya, ia takut warga yang datang ikut kesetrum aliran listrik.
Dikisahkan Kades Bugalima, pemilik rumah sempat terlempar gara-gara tegangan arus listrik yang keras.
“Pemilik rumah itu keluar dan mau injak tanah, ternyata ada tegangan arus sehingga dia terlempar. Lalu dia lari,” katanya.
Saat itu, korban RL sempat mengingatkan anak itu agar hati-hati. Nyatanya, ia mengambil kabel itu dan menggulungnya di pergelangan tangan.
“RL kesana ambil kabel dan lilit di tangannya. Ia pun kesetrum. Banyak orang mau membantu tapi kesulitan karena tegangan arus dan takut kesetrum,” paparnya.
Dikisahkan lebih jauh, bahwa warga memukul tangan korban dengan sebilah kayu dan alhasil genggaman kabel tersebut terlepas. Dan, korban dilarikan ke puskesmas terdekat tapi nyawanya tak tertolong.
Atas inisiatif kepala desa Bugalima, ia pun mengontak pihak PLN Larantuka untuk berkoordinasi dengan PLN Waiwerang agar segera mungkin memadamkan lampu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Untuk diketahui, atas kejadian tersebut pihak kepolisian telah terjun ke TKP untuk mengidentifikasi dan mengambil keterangan.
Sementara itu, kepala desa Bugalima, Yohanes Rikardus Baka Tukan telah mendekati pihak pemerintah dalam hal ini Bupati dan Dinas Sosial agar bisa membantu keluarga korban.
“Kita berharap bisa membantu sebisanya bagi warga terdampak,” tandasnya.
Saat kejadian, isteri korban masih berada di Tanjung Bunga, kampung halamannya. Sementara anak dan beserta ibu korban berada di rumah duka.(AN-02)