Aksinews.id/Lewoleba – Spirit Pemerintah Kabupaten Lembata untuk menempatkan pejabat sesuai latar belakangan keilmuan dan keahlian, dengan melakukan assessment ternyata cuma isapan jempol semata. Pasalnya, ada pejabat yang tidak menuntaskan proses seleksi melalui assessment, tapi tetap dilantik untuk menduduki jabatan sekretaris dinas (sekdin).
Pejabat yang tidak menuntaskan seluruh rangkaian assessment di Kabupaten Lembata itu adalah Agus Wukak, yang dilantik menjadi Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lembata. Dia menggantikan posisi Paskalis Yoseph Setet alias Pace Punang, yang “digusur” menjadi staf pada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Informasi yang dihimpun aksinews.id menyebutkan, Agus Wukak menolak mengikuti assessment psikologi. Alasannya, psikiater atau tenaga ahli psikologi yang didatangnya dinilai tidak tepat untuk melakukan assessment
psikologi terkait jabatan. Sehingga ia menolak mengikutinya.
Agus Wukak sendiri masih belum berhasil ditemui untuk konfirmasi soal ini. Pesan yang disampaikan melalui nomor WhatsApp miliknya, belum direspon.
Sekertaris Daerah Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, yang dihubungi terkait hal ini menyatakan bahwa assessment untuk pejabat administrasi tidak wajib. Sehingga, sekalipun Agus Wukak tidak menuntaskan seluruh rangkaian assessment, tetap bisa dilantik. Tergantung pada keinginan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK), yakni Bupati Lembata.
Ya, “Assessment itu salah satu metode untuk mengetahui kompetensi seseorang, agar penempatan sesuai dengan faktor dominan yang bersangkutan. Kalau untu jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP), hal ini (assessment) memang harus dipenuhi. Tapi kalau untuk administrator, tidak wajib”, jelas Sekda Paskalis Tapo Bali, menjawab aksinews.id.
Sementara itu, berkembang rumor kalau ada juga pejabat yang dilantik kendati masih tersandung temuan inspektorat. Akan tetapi, Kepala Inspektorat Kabupaten Lembata, Patrisius Udjan menampiknya. Ia menjelaskan bahwa temuan inspektorat itu sudah diselesaikan bulan Januari 2022 lalu.
Ya, “Berdasarkan data pantau yang ada di inspektorat, khusus untuk pak Yoseph Dionisius Wutun sudah ditindaklanjuti dan bukti STS sudah diserahkan ke sub bagian evaluasi dan pelaporan. Sehingga yang bersangkutan sudah bebas temuan”, tandas Inspektur Lembata, Patrisius Udjan.
Dia tidak hafal tanggal penyelesaian temuan tersebut. Tapi, dipastikan bahwa penyelesaiannya terjadi pada bulan Januari 2022.
Sertijab
Serah terima jabatan administrasi di lingkup Pemkab Lembata akan dilakukan pada hari Senin, 7 Februari 2022 dan Selasa, 8 Februari 2022. Khusus jabatan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak, Direktur RSUD Lewoleba dan para Camat (Atadei, Nubatukan, Ile Ape, Lebatukan dan Buyasuri) akan dilaksanakan di ruang rapat Bupati pada hari Senin, 7 Februari 2022 pukul 14.00 Wita. “Pejabat lama maupun pejabat baru dimaksud agar mengikuti kegiatan ini tepat waktu”, tulis Sekda Tapo Bali dalam suratnya nomor: BU.800/297/PKPSDM/II/2022 tertanggal 4 Februari 2022.
Pejabat lain yang sudah dilantik, diminta untuk segera diserahterimakan paling lambat hari Selasa, 8 Februari 2022.
Para pejabat yang baru saja dilantik oleh Bupati Lembata, adalah sebagai berikut :
1.Elmandiri : Kabag Ekbang Setda Lembata
2. Frans Dangku : Kabag Protokompim Setda Setda Lembata
3. Ani Ujan: Kabag Keuangan Sekretariat DPRD Lembata
4. Fares Bere: Sekretaris Bapelitbangda
5. Wilem Leuweheq : Sekretaris BKD PSDM
6. Damianus Boli : Sekretaris BKD
7. Eman Krova : Sekretaris Bapenda
8. Petrus Ruing : Sekretaris Satpol PP
9. In Wangge : Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak
10. Tekla Bola : Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup
11. dr. Geryl Honing : Sekretaris Dinkes
12. Paulus Magun : Sekretaris Dinas Kominfo
13. Antonius Buga Lebuan : Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
14. Petrus Bote Leni : Sekretaris Dinas Pertanian
15. Ahmad Jafar: Sekretaris Dinas Nakertrans
16. Paskalis Leuweheq : Sekretaris Dinas Perhubungan
17. Agus Wukak : Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
18. drg. Yoseph Paun : Direktur RSUD
19. Yoseph Dionisius Wutun : Camat Nubatukan
20. Moses Museng : Camat Lebatukan
21. Marianus Demoor : Camat Atadei
22. Jety Lorens : Kabid Pengadaan BKD PSDM
23. Kristo Making : Kabid Mutasi BKD PSDM
24. An Bediona : Kabid Pemdes Dinas PMD
25. Usman Ahmad : Kabid Satpol PP
26. Syukur Wulakada : Kabid di Badan Perpustakaan
27. Frans Sabaleku : Kabid di Badan Perpustakaan
28. Kris Molan : Kabid di Bappelitbangda
29. Bosko Bataona : Kabid Bappelitbangda
30. Fredy Benilabi : Kabid Dinas Pemberdayan Perlindungan Perempuan Dan Anak
31. Mikael Magi : Sekcam Nubatukan
Duo kakak beradik, dr. Bernad Yoseph Beda dan Paskjalis Yoseph Setet alias Pace Punang, menduduki jabatan baru sebagai staf. Mantan direktur RSUD Lewoleba menjadi Dokter Ahli Madya di Puskesmas Pada, sedangkan adik kandungnya, Pace Punang menjadi staf Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dua bekas staf Pace Punang, kini harus menjadi atasannya sendiri, yakni Kabid dan Sekretaris Satpol PP. Keduanya, pernah menjadi stafnya saat pertama kali diangkat menjadi ASN.(AN-01)