Festival Teater Adonara sedang digelar. Sejak tanggal 15 Desember 2021 dan akan berakhir, Rabu, 22 Desember 2021. Area pertunjukan, di markas OI Adonara, Bele, Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Ramai? Tentu saja. Panggung pertunjukan berukuran 2 x 6 meter jadi arena tontonan ratusan mata. Tiap malam. Seminggu ini. Yang ditonton: Pertunjukan teater dan monolog.
Sebanyak 17 sanggar seni budaya di Kabupaten Flores Timur, dan terbanyak di Adonara, ikut dalam festival tersebut. Mereka antusias sejak ‘direkadu’ online. Mereka mendaftar, ikut Teknical Meeting hingga hari pertunjukan. Sesuai jadwal, mereka juga menyiapkan ‘panggung’ dengan segala propertinya sendiri.
Ketika HLF diundang mengisi acara selingan, Sabtu (18/12/2021) malam, saya ikut serta dan menyaksikan bagaimana SMP Paladya Waiwerang dan SMA Klubagolit tampak sibuk beberapa waktu sebelum waktu tampil. Gerimis dan kemudian hujan lebat tak menghalangi mereka untuk tampil.
Antusiasme peserta juga diperlihatkan SMA Sura Dewa dengan Bengkel Seni Milenial (BSM) yang jauh-jauh dari daratan Flores Timur. Mereka bahkan sudah lebih dulu ada di markas OI dua hari sebelum tampil. Bersama guru dan pelatihnya, Zaenal Boli, Minggu (19/12/2021), mereka melakukan gladi di panggung OI – SR.
Festival Teater Adonara. Penggagas sekaligus penyelenggaranya adalah Sanggar Seni Budaya Sina Riang pimpinan Veronika Ratumakin. Sanggar seni budaya ini adalah kumpulan para perempuan yang ditinggal mati suami (janda) pun yang ditinggal suami karena merantau. Mereka ibu rumah tangga. Mereka penenun. Mereka petani. Mereka juga ojek dan profesi lainnya. Jika bisa berkumpul, itu karena mereka juga ingin berkesenian di tengah kesibukan mereka.
Menurut Veronika, gagasan menggelar Festival Adonara sebetulnya dimulai tahun lalu. Ketika itu bertepatan dengan deklarasi OI Adonara. Namun, hanya tiga sanggar yang ikut dan karena itu mereka diberi panggung pentas tanpa menyematkan acaranya sebagai perlombaan. “Tahun ini kami buat lagi. Mengundang peserta dilakukan dengan memanfaatkan media online, pertemanan dan kalau ada yang harus didatangi langsung, kami temui langsung,” ujar Veronika
Apa sebetulnya yang ingin dicapai dengan menggelar Festival Teater Adonara ini, Veronika menjelaskan, kegiatan ini untuk mendorong penggalian khazanah kebudayaan bagi pengembangan kreativitas yang berkarakter dan berakar pada budaya local. Kedua, merangsang minat masyarakat terhadap seni pertunjukan. Ketiga, membentuk mental dan karakter generasi muda, serta kemampuan berkomunikasi melalui kerja kolektif mewujudkan karya-karya seni pertunjukan. Keempat, merangsang imajinasi, kecerdasan intelektual dan kemampuan merealisasikannya secara teknis-aplikatif melalui rancang-bangun perwujudan pentas.
Veronika menjelaskan, Flores Timur memiliki potensi seni pertunjukan yang sangat kaya. Ini tampak dari ekspresi budaya masyarakat. Dalam satu musim berladang, ada banyak upacara yang diselenggarakan. Mulai dari berburu untuk mencari lahan baru, menebang pohon sampai pesta syukuran panen dan pentahtaan benih di lumbung adat. Begitu halnya dengan praktek shamanisme (perdukunan), bersih kampung, mengusir hama dan penyakit serta tolak bala. Ada juga ritus atau upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia mulai dari kelahiran, inisiasi, perkawinan, kematian. Semua tak pernah lepas dari sastra dalam bentuk doa (mantra), musik dan nyanyian, gerak (tari ) dan bahasa rupa dalam bentuk patung, ukiran ataupun bahasa ungkap visual-rupa lainnya.”
Sanggar seni budaya ini adalah kumpulan para perempuan yang ditinggal mati suami (janda) pun yang ditinggal suami karena merantau. Mereka ibu . Mereka petani. Mereka juga ojek dan profesi lainnya. Jika bisa berkumpul, itu karena mereka juga ingin berkesenian di tengah kesibukan mereka.
Sanggar Seni Budaya Sina Riang bukan sanggar biasa. Besar. Sudah banyak panggung pertunjukan mereka unjuk kemampuan. Prestasi? Di ajang lomba teater, mereka mencatatkan diri sebagai sang juara. Ini catatan ‘perjalanan’ karya dan prestasi Sanggar Seni Budaya Sina Riang:
1. Juara 1 Tingkat Kabupaten pada Festival Seni Budaya Kabupaten Flores Timur pada Tahun 2014 di Larantuka. Dengan Judul : Sedon Ata Susah
2. Juara 2 Tingkat Kabupaten Pada Festival Seni Budaya Kabupaten Flores Timur pada Tahun 2015 di Larantuka. Dengan Judul : ADO NARA
3. Juara 2 Pentas Festival Lamaholot di Kabupaten Lembata pada Tahun 2015, Dengan Judul : ADO NARA
4. Event Hari Kartini 21 April 2016 dengan Judul : KIDEN KALA INA WAE
5. Pengisi acara pada Lingkungan Gereja dengan Judul Teater Mini : DOA SEORANG IBU
6. Pengisi acara pada syukuran Imam Baru, pada 9 September 2016 di Desa Harubala Kecamatan Ile Boleng Kabupaten Flores Timur, dengan Judul Teater : DOA SEORANG IBU.
7. Pengisi Acara pada malam seni budaya bersama Bank NTT dalam Puisi dan Lagu berjudul Dendang Rindu Bersatu, pada tanggal 6 Desember 2016.
8. Menyelenggarakan Malam Hiburan dan Pentas Teater berjudul KADO NATAL BUAT PEMIMPIN pada Hari Jumad Tanggal 24 February 2017, bertempat di Aula Paroki Kristus Raja Waiwerang.
9. Pentas Teater Sina Riang Yunior dengan Judul Maranatha pada Bulan Januari 2018 di Desa Lamawolo Kecamatan Ile Boleng.
10. Pentas Teater Hari Kartini, Pada Tanggal 21 April 2018 dengan Judul : TUTO
11. Mengikuti Festival Seni Budaya Tingkat Kabupaten Flores Timur Pada Bulan Oktober 2018, dengan Judul Teater : Perempuan Obor.
12. Mengikuti Pentas Teater di Kota Kupang Pada Bulan November 2018, Dalam Thema Human Tracking, dengan judul teater : DERAN ATA KERUMEN.
13. Pentas Teater dengan Judul Perempuan dari Jalan Sunyi, Versi 1 Pada 30 Maret 2019
14. Pentas Teater dengan Judul Perempuan dari Jalan Sunyi, Versi II Pada 17 Agustus 2019
15. Mengikuti FESTIVAL LAMAHOLOT FLORES TIMUR NUSA TADON ADONARA, di Karing Lamalouk Pada Tanggal 15 September 2019, dengan Judul : TEATER KELANA ABDI
16. Pentas Teater Sina Yunior di SMP Panca Marga Koli Masang Kecamatan Adonara Pada Bulan Oktober 2019.
17. Mengikuti Festival Maumere Logiadi kabupaten Sikka pada Bulan November 2019, dengan Judul Kelana Abdi.
18. Pentas Teater Pada Bulan Desember 2019 denga Judul Narasi Natal di Desa Koli Masang Kecamatan Adonara.
19. Pentas Teater Sampah Versi 1 pada 31 Januari 2020 di Lokasi Sanggar Sina Riang, Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur.
20. Pentas Teater Sampah Versi II pada Februari 2020 di Desa Sagu Kecamatan Adonara.
21. Pentas Corona pada Tanggal 8 Agustus 2020 di Lokasi Sanggar Sina Riang Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur. 22. 5 Grup Terbaik Festival Pembacaan Naskah Lakon Virtual Tahun 2020. (fince bataona)