Aksinews.id/Lewoleba – Gempa susulan pasca guncangan di laut Flores pukul 11.20 Wita, Selasa (14/12/2021), tercatat di BMKG sebanyak 86 kali sampai pukul 18.43 Witta. Namun magnitudonya mulai mengecil pada skala 3, setelah gempa pertama dengan magnitudo 7,4. Warga masyarakat di pesisir utara Pulau Flores, Adonara dan Lembata tetap diminta untuk waspada.
BMKG merekomendasikan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali kedalam rumah”, rilis BMKG melalui WAG.
Beberapa kali gempa susulan dengan magnitudo 4 – 5,4. Namun tidak terlalu menimbulkan kepanikan warga, setelah BMKG merilis bahwa tidak ada lagi potensi tsunami.
Di Lembata, Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok melaporkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotolok pasca gempa tektonik skala 7.4 yang tercatat di seismograf Stasiun BTP Ile Lewotolok, pukul 11:17 Wita yang dirasakan dengan skala MMI I-IV, dengan gempa susulan tercatat di seismograf pukul 11:22 wita, dan 11:39 wita, 16:28 Wita hasil pengamatan PPGA Lewotolok, aktivitas Gunung Lewotolok masih terpantau aman. Aktivitas vulkanik masih didominasi gempa permukaan, terjadi peningkatan gempa tektonik jauh terhitung sejak pukul 12:00 Wita. “Gempa Tektonik ini sangat berpengaruh terhadap aktivitas gunung itu sendiri, yaitu magmanya bisa saja terganggu dan kita berharap tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik.” Demikian rilis Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok.
“Himbauan untuk masyarakat agar tetap siaga dan tidak usah panik dengan isu-isu atau Hoax terkait letusan gunung Ile Lewotolok ini. Kesimpulan: Aktivitas Gunung Lewotolok masih pada level 3 (siaga) dengan rekomendasi masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak”, tulis PPAG Lewotolok.
Masyarakat juga diminta menjauhi daerah aliran sungai jika terjadi hujan lebat pada area puncak gunung. “Masyarakat juga selalu berhati-hati terkait ancaman material vulkanik yang di puncak kawah, kalo kestabilan terganggu bisa terjadi awan panas, masyarakat berada di timur dan tenggara selalu siap dan terus monitoring perkembangan aktivitas Gunung Lewotolok setiap saat baik di grup WA atau website resmi PVMBG (magma.esdm.go.id)”, demikian rilis PPAG Lewotolok.(AN-01)