Aksinews.id/Witihama – Inilah cara pengurus PGRI Kabupaten Flores Timur menghargai anggotanya yang punya dedikasi tinggi terhadap organisasi. Pada puncak Hari Ulang Tahun PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN ) 2021 di Kecamatan Witihama, PGRI Kabupaten Flores Timur memberi penghargaan kepada sembilan (9) guru di Flotim.
PGRI Flotim memandang para guru itu punya dedikasi dan jasa yang luar biasa terhadap organisasi PGRI setempat. Kendati tidak masuk dalam struktur kepengurusan PGRI Flores Timur, tetapi para guru tersebut sangat aktif dan produktif membantu PGRI pada layanan digitalisasi organisasi.
Sembilan guru yang menerima penghargaan Kategori Tim Digitalisasi PGRI Flores Timur itu adalah Yan Surachman, S.Pd., Gr (Guru pada SMPN 1 Lewolema), Fandi Setiyanto, S.Pd (Guru pada SMKN 1 Larantuka), La Ode YTusman, S.Pd.,Gr (Guru pada SMP Negeri 2 Larantuka), Emanuel Tupen Bara, S.Pd (Guru pada SMPN 1 Wulanggitang), Slamet Wakyanto, S.Pd (Guru pada SMAN 1 Kelubagolit), Oktavianus Beda Raran (Pengelola Pondok Baca Nubun Puhun), Novi Andriani Jadi, S.Pd (Guru Pada SMAN 1 Demon Pagong), Emanuel K Sanga Lile, S.Pd (Guru Pada SDK Watoone), dan Frans Kia Ose (Guru Pada SMK Ile Boleng).
Penghargan yang sama juga diberi juga 8 (delapan) anggota Tim Edukasi PGRI Flores Timur yang mengambil peran pendampingan anak-anak korban bencana di Pulau Adonara dan Pulau Lembata.
Tak habis disitu. PGRI Flotim pun memberi penghargaan juga diberikan kepada dua sekolah karena tahun 2021 siswanya meraih prestasi nasional. Kedua sekolah itu adalah SMPN 1 Larantuka dan SMPN Satap Nobo.
Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian mengatakan Flores Timur masih minim apresiasi atas prestasi atau pengabdiaan warganya dalam peran serta membangun daerah.
Karenanya, PGRI Kabupaten Flores Timur akan selalu respon terhadap prestasi atau pengabdian para guru di Flores Timur. “Bagi saya, apresiasi dan penghargaan akan memacu semangat orang untuk terus meningkatkan semangat pengabdian dan memberi peran strategis dalam pembangunan di daerah. PGRI Kabupaten Flores Timur sadar bahwa pekerjaan pelayanan kepada guru di Flores Timur tidak bisa hanya dikerjakan oleh pengurus, namun perlu bekerja sama dengan para guru di luar pengurus yang memiliki keterampilan di bidangnya”, ujarnya.
Menurut dia, pemimpin harus bisa menggandeng elemen-elemen terkait untuk bekerjasama membangun daerah setempat. Ya, “Daerah ini, Kabupaten Flores Timur sudah saatnya para pemimpinnya menggandeng dan mengajak elemen-elemen terkait untuk bekerja sama. Tidak bisa bekerja sendiri berdasarkan struktur. Ke depannya, kami akan terus memacu guru untuk berbagi dengan memberikan apresiasi. Bukan soal berapa nilai uang atau sebesar apa penghargaan. Selebar kertaspun sangat berharga karena diberikan dengan penuh cinta. Profisiat dan semoga tetap setia dan bangga berbagi bersama PGRI Kabupaten Flores Timur, melayani guru Flores Timur”, ungkap Maksi.
Pengelola Pondok Baca Nubun Puhun Honihama, Oktavianus Bali, merupakan satu-satunya yang bukan guru namun menerima penghargaan dari PGRI Flotim. Bagi Oktavianus, kerja-kerja pelayanan sudah menjadi pasionnya. “Bangga bisa sepanggung dengan rekan-rekan guru menerima penghargaan di puncak HUT PGRI dan HGN 2021 karena saya bukan seorang guru. Saya akan terus mengabdi untuk guru sesuai talenta saya. Kerja-kerja pelayanan, sudah menjadi pasion saya,” kata Okta.(*/AN-01)