Aksinews.id/Bahrain – Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto menghadiri forum dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021. Dalam forum tersebut, Prabowo mendorong perdamaian dunia dan menyampaikan komitmen Indonesia dalam berhubungan baik dengan negara sahabat.
Acara tersebut digelar di Bahrain, Jumat (19/11/2021), Prabowo menjadi salah satu pembicara dalam forum dialog tersebut. Prabowo mengatakan, saat ini nilai-nilai universal menjadi lebih umum dan mendesak terhadap keinginan global untuk perdamaian, kebebasan berekspresi, keadilan sosial, dan kreativitas.
Prabowo meminta pihak yang memegang kekuasaan di dunia lebih menghormati hak asasi manusia dan memberikan perlindungan terhadap minoritas.
“Mereka yang memegang kekuasaan dan kekuatan di dunia ini perlu berhenti sejenak. Mereka perlu menekankan pada nilai dan aturan, pada penghormatan terhadap hak asasi manusia, pada perlindungan minoritas, pada perlindungan terhadap degradasi lebih lanjut dari lingkungan kita”, tandas Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/11/2021), seperti dikutp detik.com.
Prabowo mengingatkan bahwa pada akhirnya, kekuatan yang seimbang dengan kebajikan adalah kunci perdamaian dunia. “Pemimpin harus mencerminkan kebajikan dan rasa hormat. Kekuatan-kekuatan besar dunia perlu menghayati ini. Hanya dengan begitulah sejarah akan menilai mereka. Tidak hanya menjadi kekuatan besar, tetapi lebih penting dan abadi, yaitu menjadi peradaban besar”, kata Prabowo.
Pemerintah Indonesia, kata Prabowo, berkomitmen untuk selalu terbuka melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dengan berusaha menciptakan suasana yang harmonis agar dapat damai berdampingan dengan semua pihak.
Prabowo juga berbicara tentang sikap Indonesia dalam hubungan multilateral dengan berbagai negara. Prabowo menjelaskan Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik dengan semua negara dan menjaga netralitas.
“Melalui ASEAN, bersama negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia akan selalu berusaha membantu menyelesaikan permasalahan antarnegara yang muncul, dengan prinsip saling menghormati kedaulatan masing-masing negara”, ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menjelaskan terkait bagaimana sikap Indonesia dalam menghadapi pertahanan dan keamanan berkaitan dengan Timur Tengah dan negara-negara di Semenanjung Arab. Prabowo menyatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat dengan Timur Tengah.
Karena itu, Prabowo menekankan pemerintah Indonesia terus mengamati setiap komplikasi yang terjadi pada keamanan regional di kawasan Timur Tengah, yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat akar rumput di Indonesia.
Diketahui, International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue adalah elemen penting bagi arsitektur keamanan Timur Tengah. IISS adalah forum bagi para menteri, pakar, tokoh pembentuk opini, dan komunitas bisnis sebagai wadah mendiskusikan tantangan keamanan paling mendesak yang terjadi di Timur Tengah dan telah dilaksanakan sejak 2004.
Forum dialog internasional yang mengambil tema ‘Multilateralisme dan Timur Tengah’ tersebut menjadi satu momen penting bagi para pembuat kebijakan maupun pemimpin dari seluruh Timur Tengah, Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia untuk berdialog dalam upaya menemukan jawaban atas masalah kebijakan paling mendesak di kawasan ini. Selain itu, dialog ini memberi kesempatan untuk melaksanakan diskusi bilateral dan multilateral serta menjadi awal terbentuknya kebijakan diplomasi pertahanan dan keamanan regional. (*/AN-01)