Aksinews.id/Lewoleba – Pelaksana Tugas (PLT) Bupati Lembata, Dr. Thimas Ola, SE.,MSi., mengharapkan agar SMA Negeri 1 (SMANSA) Nubatukan menjadi mopdel pembinaan anak-anak sesuai karakter. Itu harus dilakukan secara terus menerus, dari perkataan, pikiran dan hati yang bersih.
Ya, “SMA ini (SMANSA Nubatukan-Red) harus menjadi model membina anak-anak sesuai karakter, karena karakter menunjukan nasib anak. Karakter itu bisa muncul, jika dilakukan secara terus menerus dan tidak berkesudahan, yang secara simbisosis berasal dari perkataan, pikiran dan hati yang baik. Dan, itu secara kontinyu dilakukan terus menerus oleh para guru yang berdampak positif terhadap nasib anak di kemudian hari”, ungkap Plt. Bupati Lembata, Thomas Ola saat berkunjung ke SMA Negeri I Nubatukan, Lewoleba, Lembata, Selasa (24/08/21).
Thomas Ola disambut Pelaksana Tugas Kepala SMA Negeri I, Cletus Laba, dan segenap jajaran tenaga kependidikan SMANSA Nubatukan. Dia juga melakukan dialog dengan para guru.
Di hadapan para guru, Thomas Ola mengatakan, untuk menciptakan karakter yang baik bagi anak didik itu berasal dari perkataan yang baik, yang hanya bisa dihasilkan dari pikiran yang baik. Menurut dia, pikiran yang baik berasal dari hati yang baik dan itu harus ada dan tertanam dalam sanubari para guru.
Tidak hanya para guru, Thomas Ola juga mengharapkan adanya kerjasama, simbiosis mutualisme, para orang tua, jajaran pemerintah, dunia usaha dan seluruh stakeholder harus terlibat menjadi aktor terciptanya merdeka belajar bagi anak didik.
Dikatakan, dunia pendidikan saat ini sedang dilanda kegelisaan, kekhawatiran akan masa depan anak-anak karena kecenderungan belajar dari rumah akibat Covid-19 rumah. “Kegelisaan yang tinggi itu tidak hanya milik para guru, tetapi juga milik sejumlah stakeholder yaitu orang tua, masyarakat, pemerintah dan dunia usaha. Karena itu, saya minta para guru harus bisa memanfaatkan situasi ini dengan mengambil bagian untuk pembelajaran yang efektif”, tegas Thomas Ola.
“Jangan pernah mengotori hati anak-anak kita. Didiklah dengan hati, karena nasib anak-anak di kemudian hari bermula dari hati”, tegas doktor ekonomi ini.
Thomas Ola mengaku sudah melihat dari dekat infrastruktur jalan ke SMANSA Nubatukan. Dia mengatakan, jalur jalan menuju SMANSA merupakan jalur prioritas untuk tata kota. Menurut Thomas Ola saat ini sedang giat penataan kota dan infrastruktur jalan ini bakal akan diperhatikan Pemda Lembata.
“Semua demi 1.156 siswa dan 90-an guru di sekolah ini. Jika jalannya sudah bagus, para guru dan siswa bisa lebih cepat dan lebih efektif sampai di sekolah ini”, tegas Thomas Ola.
Dia juga meminta kepada para guru SMANSA Nubatukan untuk yang memiliki rumah di pinggir jalan untuk menyisihkan halaman bermain bagi anak-anak dan juga ruang publik. “Jangan bangun rumah atau kios sampai di atas drainase. Ini hanya akan menunjukkan tipikal kita yang hanya kaya secara materi duniawi tetapi miskin hati, miskin pikiran dan miskin perasaan”, tegas Thomas Ola.
PLT Bupati Lembata juga mengharapkan agar di tengah situasi Covid-19 ini para guru juga harus bisa mematuhi protokol kesehatan Covid-19, termasuk mendapatkan vaksinasi. “Saya sudah sampaikan sejak Pebruari supaya para guru dan tenaga kependidikan harus sudah mendapatkan vaksinasi, setelah tenaga kesehatan, para ASN, TNI dan Polri”, tegasnya.
Tetapi, menurut Thomas Ola, banyak pejabat di negeri ini harus ditekan-terus baru bisa. “Mengharapkan inisitaif sendiri itu susah. Minta petunjuk. Minta petunjuk. Minta petunjuk. Saya paling tidak suka pejabat yang selalu minta petunjuk”, ucap Thomas Ola seraya mengharapkan agar prioritas vaksin kali mendatang diperuntukan bagi para guru. (prokompim-sabatani/baon)