Aksinews.id/Lewoleba – Keluarga kandung almarhum Eliaser Yentji Sunur, Bupati Lembata periode 2011-2016 dan 2017-2022, menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak. Ini disampaikan langsung oleh anak kandung almarhum Yentji Sunur, dokter Ignatio Kenzi Sunur, pada acara mengenai 7 hari meninggalnya.
“Kita anak-anak juga tidak tahu apa-apa. Mohon maaf, jika semasa hidupnya papi atau sebagai pejabat disini, banyak melakukan kesalahan atau ada yang merasa tersakiti, ada hal yang tidak berkenan, kami dari yang merasa berkeluarga, mohon maaf sangat dalam. Sehingga secara tulus mohon dimaafkan semua kesalahan-kesalahan dari almahrum”, ungkap Kenzi Sunur, lelaki semata wayang hasil perkawinan Yentji Sunur dengan almarhumah dokter Margyati Kandou.
Pasangan almarhum Yentji Sunur dan almarhumah Margyati Kandou memang memiliki tiga orang anak. Yakni, Elisabeth Amanda Sunur, Ignatio Armando Kenzi Sunur dan Maria Gloria Cantika Sunur. Yentji persis ayah bundanya yang juga hanya punya seorang putra. Bedanya, Yentji punya tiga saudari. Yakni, Mariam Linje Sunur, Elisabeth Sunur dan Ledyani Lilis Sunur.
Sebagai putra semata wayang almarhum Yentji Sunur, dokter Kenzi juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kepulangan ayahnya untuk dimakamkan di Kuma Resort, rumah pribadinya yang beberapa tahun belakangan disewa menjadi rumah dinas Bupati Lembata. Ya, “Terima kasih atas kehadiran semua disini, terutama untuk bantuan-bantuan semuanya, baik bantuan moril maupun bantual materiil sehingga acara dari mulai papi datang disini sampai hari ini semua berjalan dengan baik”, ujarnya.
Diakui bahwa keluarga tidak mungkin membalas budi baik para pihak. Ya, “Kita semua keluarga tidak mungkin bisa membalas kebaikan-kebaikan dan bantuan dari semua yang ada disini. Tapi biarkan Tuhan yang membalas semuanya”, ujar Kenzi Sunur.
Dia mengaku tidak tahu banyak soal kepemimpinan ayahnya di Lembata, selama ini. Namun dia sangat yakin, kalau masyarakat Lembata juga ikut berduka atas berpulangnya ayahanda tercinta. “Ada cerita sedikit bagaimana papi terhadap kita. Terutama masih dalam kondisi duka. Duka ini bukan cuma untuk keluarga tapi juga untuk satu Lembata”, kata dia.
Kenzi sama sekali tidak menyinggung soal komentar miring sejumlah kalangan di media sosial yang mengecam ayahnya. “Kita anak-anak kurang mengerti. Tapi papi kalau bicara tentang hal lain itu tidak bersemangat. Tapi kalau dia bicara tentang Lembata, itu papi sangat bersemangat”, ujarnya, melukiskan bagaimana sikap ayahnya terhadap Lembata.
Almarhum Eliaser Yentji Sunur menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Siloam Kupang, Sabtu (17/7/2021). Jenazahnya disemayamkan satu malam di RS Siloam sebelumnya diterbangkan dengan Dinonim Air ke Lewoleba, Lembata, Minggu (18/7/2021). Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Lembata mengimbau warga untuk tidak menyerbu bandara Wunopito, Lewoleba guna menjemput jenazah almahrum. Namun warga tetap berjubel sepanjang jalan dari Bandara menuju Kuma Resort di Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan.
Setelah pemakaman secara kedinasan dengan tetap melaksanakan protocol kesehatan, keluarga menggelar doa arwah selama tiga malam. Menariknya, doa mala mini digelar oleh agama. Yakni, islam dan katolik. Doa secara Islam dilakukan istri kedua almahrum Yentji Sunur, Yuni Damayanti, SE bersama para kerabat almahrum dan tokoh agama Islam Lembata. Sedangkan, doa secara Katolik dilakukan ketiga anak almarhum dari dokter Margyati Kandou bersama kerabat dan tokoh agama Katolik.
Beragam komentar di media sosial yang mempertanyakan proses pemulangan jenazah almarhum maupun prosesi doa kedua agama. Akan tetapi, semua prosesi tetap berjalan hingga acatra mengenang 7 hari kematiannya. Keluarga juga datang ke ruang kerjanya di kantor Bupati Lembata untuk pamitan. “Ruang kerja kami biarkan begitu saja sampai keluarga pamitan. Setelah pamitan baru kami bereskan ruang kerja beliau”, ujar staf Protokol Dan Komunikasi Pimpinan (Prokompi) Lembata.(*/fre)
Terlepas dari segala kekurangan manusiawinya, beliau adalah pemuimpin yang mampu menembus berbagai kontroversi dengan kepala tegak.
Berbagai manuver pembangunan dilakukan untuk kebaikan Lembata…
Salam dan doa duka buatmu Pemimpin…