Aksinews.id/Lewoleba — Pemerintah Kabupaten Lembata kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi para Pekerja Purnamigran Indonesia (PMI) dengan menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Lahan Kering.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 3 Desember 2025 ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Quintus Irenius Suciadi, S.H., M.Si, mewakili Bupati Lembata, Petrus Kanisius Tuaq, S.P di Aula Anton Enga Tifaona, Lewoleba, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.

Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh pimpinan OPD, narasumber Prof. Dr. Bernadette Barek Koten, S.Ptmp, para purnamigran dari berbagai wilayah di Kabupaten Lembata, dan insan pers.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten I, Bupati Lembata menegaskan bahwa perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) tidak hanya dilakukan sebelum dan selama bekerja, tetapi juga setelah mereka kembali ke kampung halaman. Pemerintah daerah, kata Bupati, berkewajiban memberikan pembinaan dan pemberdayaan agar para purnamigran mampu mandiri, produktif, dan memiliki keterampilan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Pelatihan seperti ini merupakan bentuk nyata perlindungan pemerintah bagi para Pekerja Purnamigran. Keterampilan yang diberikan diharapkan mampu membantu saudara-saudara kembali membangun hidup yang lebih baik dan mandiri di kampung halaman,” demikian sambutan Bupati Kanis Tuaq yang dibacakan oleh Asisten I.
Bupati juga menyoroti bahwa meskipun lahan kering memiliki tantangan tersendiri, namun menyimpan peluang usaha yang besar jika dikelola dengan pendekatan yang tepat. Pemerintah mendorong peserta pelatihan untuk memahami teknik konservasi tanah dan air, pemilihan komoditas unggulan, hingga penerapan teknologi pertanian adaptif dan inovatif.

Pelatihan ini diharapkan memberikan pengetahuan praktis kepada para purnamigran mengenai: Teknik pertanian lahan kering, Strategi pengelolaan usaha tani, Peningkatan produktivitas dan pendapatan keluarga, Pemanfaatan potensi lokal di Kabupaten Lembata.
Asisten I juga menyampaikan pesan Bupati agar peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, aktif bertanya, berdiskusi, dan mencoba hal-hal baru. Pengolahan lahan kering, kata Bupati, memerlukan ketekunan, kreativitas, dan komitmen untuk terus belajar.
Pemerintah Kabupaten Lembata memastikan dukungan terhadap berbagai inisiatif produktif masyarakat, sejalan dengan program pembangunan daerah, termasuk Program Prioritas Unggulan NTT (Nelayan – Tani – Ternak).
Di akhir sambutannya, Asisten I mengucapkan terima kasih kepada panitia, narasumber, dan seluruh peserta yang terlibat. Dengan memohon penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan restu leluhur, kegiatan pelatihan secara resmi dinyatakan dibuka. (prokompimPemKabLembata)






















