Aksinews.id/Lewoleba – Pemerintah Kabupaten Lembata kembali menyalurkan 127 paket Alat Penangkapan Ikan (API) dan 10.555 bibit tanaman buah kepada kelompok nelayan dan petani di sembilan kecamatan.
Bantuan sarana prasarana perikanan dan bibit tanaman tersebut berasal dari dana aspirasi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi PAN, Ahmad Yohan, untuk tahun anggaran 2025.

Penyerahan dilakukan oleh Bupati Lembata, P. Kanisius Tuaq, dalam sebuah acara di Pasar Los TPI Kampung Nyamuk, Lewoleba Tengah, Jumat (28/11), dan turut disaksikan Kepala Dinas Perikanan Lembata serta Anggota DPRD dari Fraksi PAN, Gaspar Sio Apelabi.
Bantuan di sektor perikanan tersebut meliputi 127 paket API (Alat Penangkap Ikan) berupa pukat dan alat pancing, 40 cold box, 13 unit mesin tempel, serta dua unit freezer.
Sementara bibit tanaman buah, durian, alpukat, kelengkeng, mangga, dan rambutan, akan didistribusikan ke sembilan kecamatan, termasuk Atadei yang kali ini tidak menerima bantuan sektor perikanan.
Dalam sapaan singkatnya, Bupati Kanis Tuaq menekankan bahwa seluruh bantuan memiliki nilai ekonomi besar dan harus dijaga serta dimanfaatkan secara optimal.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan menindak tegas jika ada penerima yang memperjualbelikan bantuan tersebut.

“Saya sudah dengar ada yang berencana menjual bantuan ini. Itu tidak boleh. Bantuan harus dipakai untuk meningkatkan pendapatan keluarga, bukan untuk dipindahkan atau diperjualbelikan,” ujar Bupati.
Menurut Bupati, bantuan dari pemerintah dan wakil rakyat merupakan stimulus, bukan fasilitas yang membuat masyarakat bergantung.
Ia mendorong penerima bantuan untuk memanfaatkan sarana tersebut guna meningkatkan usaha perikanan dan pertanian mereka.
“Perubahan itu dimulai dari diri sendiri. Pemerintah hanya memberi rangsangan. Dari satu harus menjadi dua,” katanya.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Ahmad Yohan yang dinilai konsisten memperjuangkan kebutuhan masyarakat Lembata.
Ia menyebut legislator asal NTT itu sebagai sosok yang selalu hadir bagi masyarakat. “Dia tidak ke mana-mana, tetapi ada di mana-mana. Artinya bang Ayo menyatu dengan masyarakat Lembata,” ujarnya.
Untuk memastikan bantuan tersebut benar-benar berdampak, Bupati Kanis menginstruksikan Dinas Perikanan untuk melakukan monitoring dan evaluasi rutin.
Pengawasan itu, menurutnya, penting untuk menilai efektivitas bantuan terhadap peningkatan pendapatan keluarga dan kontribusinya pada ekonomi daerah.
“Pemerintah harus memastikan bantuan ini memang bermanfaat. Pemantauan wajib dilakukan agar dampaknya bisa diukur,” tegasnya.
Berikut sejumlah kelompok nelayan penerima bantuan, diantaranya: Cahaya Matahari, Tunas Harapan, Arabsauda, Tanjung Harapan, Insan Bahari, Cinta Damai, Biru Laut, Lintas Leur, Sinar Harapan, Laskar Pesisir, Teluk Bakti, Harapan Riang, Harapan Nuhanera, Soga Nara, Sagmajar, Bahari Jaya, Sinar Bakti, Sinar Pagma Kalfari, Napawutun, Cahaya Nelayan, Leotana Baopukang, Putri Mawasina, Sesal Wotan, dan Putra Paus.
Pemerintah Kabupaten Lembata menegaskan bahwa manfaat bantuan harus menjadi perhatian utama, bukan jumlah atau besarnya bantuan.
Pemkab juga berkomitmen melanjutkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan wakil rakyat di Senayan demi menghadirkan lebih banyak program strategis untuk masyarakat. (prokompimkablembata)
























