Aksinews.id/Lewoleba – Bupati Lembata Petrus Kanisius Tuaq,SP mengenakan stelan kameja batik guru dan celana panjang hitam, lengkap dengan peci hitam, kaca mata hitam, dan bersepatu vantovel. Ia tampil di podium pembina upacara pada gelaran Apel Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2025 yang dirangkai dengan HUT ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Lapangan SMPS St. Pius X Lewoleba, Selasa (25/11/2025).

Apel tersebut dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Lembata, Kepala Dinas Pendidikan, Ketua PGRI Kabupaten Lembata, Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI), para kepala sekolah, guru, serta siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
Dalam amanatnya, Bupati Petrus Kanisius Tuaq memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pendidik yang telah berjuang menghadirkan pendidikan berkualitas bagi generasi Lembata.
“Momentum Hari Guru ini bukan sekadar seremoni, tetapi penegasan kembali atas tugas mulia yang diemban oleh guru: mencerdaskan, membentuk karakter, dan menjaga masa depan bangsa,” tegas Bupati Tuaq.
Bupati menyebut guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang perannya tidak tergantikan dalam membangun fondasi sumber daya manusia.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata, saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak/ibu guru, pahlawan bangsa,” ujarnya.
Pada apel tersebut Bupati Kanisius Tuaq mengajak PGRI Kabupaten Lembata untuk terus memperkuat konsolidasi, menghadirkan organisasi yang solid, serta menjadi rumah bagi perjuangan profesi guru.
“PGRI harus terus memperjuangkan kesejahteraan, perlindungan, dan peningkatan kompetensi guru. Namun perjuangan itu akan bermakna jika setiap guru juga berkomitmen meningkatkan kualitas diri,” tegasnya.
Selain itu Bupati juga mendorong agar proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih kreatif, inovatif, dan relevan dengan perkembangan zaman.
Ia mengingatkan agar guru memperhatikan dan menertibkan administrasi pendidikan, karena sebagian persoalan yang muncul selama ini disebabkan oleh kelalaian dalam pengelolaan administrasi.
Ia mengakui kendati pemkab Lembata Masih Ada Kekurangan.
Untuk itu selaku pemerintah menyampaikan permohonan maaf atas berbagai kekurangan dalam memberi dukungan terhadap pelayanan pendidikan, terutama terkait tata kelola guru.
“Memang masih banyak keluhan mengenai rumitnya tata kelola guru. Atas nama pemerintah, saya mohon maaf atas kekurangan-kekurangan yang masih dirasakan,” ungkap Bupati Kanis dengan penuh rendah hati.
Ia menegaskan bahwa Pemkab Lembata akan terus berkomitmen meningkatkan pelayanan, memperbaiki tata kelola pendidikan, serta menyediakan sarana prasarana yang lebih memadai.
Apel Hari Guru Nasional dan HUT ke-80 PGRI berlangsung khidmat dan penuh antusiasme. Para guru dan siswa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan semangat sebagai bentuk penghormatan kepada profesi pendidik.
Acara ditutup dengan Penyerahan Piagam Penghargaan Apresiasi GTK Tingkat Kabupaten dan Tingkat Provinsi oleh Bupati Lembata. Para penerima penghargaan dipersilakan maju untuk menerima piagam secara resmi.
Selain itu, Bupati Kanisius Tuaq juga turut menerima piagam apresiasi Mohammad Syafei Awards dari Ikatan Guru Indonesia (IGI), sebagai Kepala Daerah yang dinilai menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh dalam mengelola dan menggerakkan perubahan pendidikan di Lembata.
Dan dilanjutkan dengan Launching Buku.
Melalui momentum Hari Guru Nasional ini, Pemerintah Kabupaten Lembata berharap para pendidik semakin solid, terus berkarya, dan menjadi inspirasi bagi generasi muda demi masa depan Lembata yang lebih maju. (ProkompimPemKabLembata/AN-01)
























