Aksinews.id/Lewoleba – Warga Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, harus mulai berhati-hati menghadapi musim hujan tahun ini. Walau hujan baru mulai mengguyur Kota Lewoleba, petugas medis sudah menemukan 15 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di RT 9, Kelurahan Lewoleba Barat. Ini menjadi kasus tertinggi di wilayah Kecamatan Nubatukan.
Alhasil, hari Selasa (18/11/2025), petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dan Puskesmas Lewoleba, langsung terjun ke lapangan guna melakukan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD). Maklum saja, 15 kasus itu ditemukan sepanjang periode Juli 2025 hingga sekarang.
“Langkah pengendalian hari ini dilakukan serentak, mulai dari abate, kelambu, kerja bakti hingga fogging,” ujar Charles Wutun, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Lembata, Selasa (18/11/2025).
Data Dinas Kesehatan menunjukkan peningkatan kasus sejak memasuki musim hujan. Pada Juli tercatat 3 kasus, Agustus tidak ada penambahan, September 1 kasus, namun meningkat menjadi 5 kasus di Oktober serta 6 kasus pada November.
“Tren kasus meningkat secara Nasional, dan kita bersiap karena di akhir musim hujan biasanya kasus akan naik lagi,” kata Charles.
Meski begitu, kondisi Lewoleba Barat belum ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Berdasarkan Permenkes No. 15 Tahun 2010, KLB ditetapkan jika kasus penyakit baru muncul, terjadi peningkatan signifikan dibanding periode sebelumnya, atau menimbulkan kematian.
“Kita belum sampai KLB, tapi kita fokus menekan angka kasus. Harapannya tidak sampai status itu,” ujarnya.
Upaya pengendalian sore ini dilanjutkan dengan fogging di empat RT dengan kasus tertinggi, yakni RT 6, 25, 32, dan 39. Charles kembali mengingatkan pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“PSN harus jalan. Itu lebih efektif daripada fogging. Musnahkan tempat perkembangbiakan nyamuk,” tegasnya.
Pemantauan kasus dilakukan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) yang mampu memberi sinyal dini jika terjadi peningkatan kasus.
Terkait vaksin DBD, Charles menyebut vaksin telah tersedia dan menunggu instruksi dari Kementerian Kesehatan. “Kalau sudah diperintahkan untuk digunakan, kita siap jalankan,” ujarnya.
Selain vaksin DBD, vaksin diare dan vaksin kanker serviks juga sudah tersedia meski sempat diwarnai penolakan sebagian kecil orang tua.
Dinas Kesehatan kembali mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melakukan PSN agar penyebaran DBD dapat ditekan sebelum memasuki puncak musim hujan. (PT/AN-01)

























