Aksinews.id/Hadakewa – Bumi Tujuh Maret (B73) FC, klub sepakbola debutan yang bermarkas di Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Lembata berniat menggelar turnamen sepakbola kelompok umur U18.
“Kami ingin mewujudkan gagasan untuk menggelar turnamen sepakbola kelompok umur U18 di Hadakewa, homebase kami. Sudah ada turnamen U17 di Petuntawa, Ile Ape, U16 di Merdeka, Lebatukan, U13/15 di Lewoleba. Sehingga berniat menggelar turnamen U18,” ujar manejer B73 FC, Ren Wahon, didampingi sekretaris klub, Eddy Lamapaha dan duet pelatih, Julius Losor dan Denny Making di Hadakewa, Minggu (29/12/2024).
Para pemain kelompok usia U16 bersama pengurus B73FC memang berkumpul di Lokasi wisata Pantai Hadakewa, selain mensyukuri keberhasilan mereka menjuarai turnamen Frendly Match U16 di Desa Merdeka sekaligus merayakan ulangtahun seorang pemain B73 FC, BS Wahon.
Momen tersebut dimanfaatkan pengurus B73FC untuk memantapkan gagasan menggelar turnamen Tujuh Maret Hadakewa Cup 2025. Pertemuan terbatas ini langsung dipimpin ketua klub sepakbola B73 Hadakewa, Freddy Wahon. Sayangnya, tidak semua pengurus B73 FC hadir dalam pertemuan tersebut.
“Kami akan terus memantapkan gagasan ini. Sudah saatnya, kita punya turnamen yang khusus digelar sebagai penghormatan terhadap sejarah perjuangan para tokoh pendahulu daerah ini yang melahirkan statemen 7 Maret 1954,” ujar Denny Making, punggawa Persebata Lembata yang menjadi coach kelompok umur di B73FC.
Sebagai pemain yang malang melintang di berbagai turnamen, baik di Lembata maupun di luar Lembata, Denny berharap agar turnamen Tujuh Maret Hadakewa Cup nanti memiliki kualitas yang lebih baik. “Untuk itu, panitia turnamen ini harus bisa menjalin kerjasama yang baik dengan semua pihak, terutama ASKAB Lembata dan Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Eddy Lamapaha, Sekretaris Klub B73, menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dan konsultasi yang para pemangku kepentingan terkait sepakbola di Lembata. “Ya sudah tentu, kami akan berkoordinasi dengan ASKAB, wasit dan komponen lainnya agar turnamen ini bisa digelar di Hadakewa,” ujarnya.
Manejer B73, Ren Wahon menuturkan bahwa klub yang baru dibentuk memiliki pemain muda yang cukup potensial. “Kalau level senior, Klub ini belum bisa bicara banyak karena rata-rata pemain kami berusia muda. Sehingga kami lebih fokus pada pembinaan pemain usia muda, untuk masa depan klub seklaigus mendukung program ASKAB Lembata,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa anak-anak asuhnya butuh turnamen untuk mengasah kemampuan mengola si kulit bundar. “Sudah ada turnamen U16 dan U17. Yang level usia U18 belum diwadahi. Sayang kalau mereka harus bersaing dengan usia yang lebih tua di level senior. Sehingga kami coba wadahi dengan menciptakan turnamen kelompok umur U18 ini,” tandasnya.
Dia berharap para pihak, termasuk sponsor dapat mendukung gagasan B73 ini. Ya, “Semoga ada pihak yang bersedia mendukung pembiayaan turnamen ini. Juga, kami berharap pihak gereja Katolik Paroki Santu Laurensius Hadakewa dapat mengijinkan penggunaan lapangan Sepakbola Hadakewa sebagai venue turnamen ini,” ujarnya, berharap.
Julius Losor, pelatih senior B73, sangat mengharapkan agar gagasan menggelar turnamen ini bisa diwujudkan. “Ini akan punya dampak yang luas bagi masyarakat Hadakewa khususnya, dan Lebatukan umumnya. Karena ema-ema bisa membuka kuliner selama turnamen berlangsung. Geliat ekonomi akan bertumbuh tentunya,” ungkapnya.
Dia menyarankan agar klub bisa berkolaborasi dengan Orang Muda Katolik (OMK) Stasi Hadakewa dan juga Karang Taruna dalam mewujudkan mimpi besar ini. “Jika semua punya niat baik untuk kemajuan Hadakewa, saya yakin kita bisa lakukan yang terbaik,” tutur Julius Losor. (AN-01)