Aksinews.id/Manggarai – Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) meresmikan dan menyerahkan infrastruktur air bersih kepada pemerintah dan masyarakat Desa Ulu Belang, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, NTT, hari ini (01/08). Program ini bertujuan meningkatkan akses air bersih bagi 1.376 jiwa dari 367 kepala keluarga (KK) di desa tersebut.
Krisis air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki dampak signifikan terhadap upaya pencegahan stunting. Riset Kementerian Kesehatan pada 2022 menunjukkan bahwa 60% kasus stunting disebabkan oleh kurangnya akses air bersih dan sanitasi yang layak. Kekurangan air bersih memaksa anak-anak mengonsumsi air terkontaminasi, menyebabkan penyakit seperti kolera dan diare yang bisa berakibat fatal. Di Desa Ulu Belang, cakupan air bersih baru mencapai 38,79%, dengan prevalensi stunting sebesar 19,7%.
Menyambut peresmian infrastruktur air bersih ini, Pemerintah Desa Ulu Belang turut memperkuat komitmen dengan menetapkan Peraturan Desa (Perdes) Pengelolaan Air Bersih Desa Ulu Belang dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Unit Usaha Air.
“Kedepannya BUMDES Ba Nera Desa Ulu Belang bisa juga melayani air bersih buat desa tetangga dan itu menciptakan iklim yang saling menguntungkan di antara desa yang ada, di mana desa tetangga terpenuhi kebutuhan airnya dan Desa Ulu Belang mendapatkan penghasilan untuk keberlanjutan unit usaha air bersihnya,” ungkap Wilhelmus Jokang, Kepala Desa Ulubelang
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, S.E., M.A., dan Nazla Mariza, Programme Implementation & Influencing Director Plan Indonesia.
Dalam acara serah terima tersebut, Nazla menyampaikan, “Anak berhak untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang bersih dan sehat termasuk lingkungan dengan akses air bersih memadai. Hal ini masih menjadi tantangan di berbagai desa di NTT yang juga berdampak pada kehidupan anak-anak. Sehingga kami berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat untuk pemenuhan akses air bersih bagi anak dan keluarganya.”
Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, menambahkan, “Melalui program ini, Plan Indonesia mendukung pemerintah daerah dalam upaya mendekatkan jangkauan air bersih bagi masyarakat Manggarai, khususnya di beberapa desa dampingan termasuk Desa Ulu Belang. Kami berharap pemerintah desa beserta masyarakat bisa menggunakan sarana prasarana air bersih yang sudah ada ini dengan efektif dan efisien, serta melihat peluang pengembangan untuk keberlanjutan.”
Terima kasih banyak untuk Plan Indonesia, melalui Jelajah Timur dan untuk semua masyarakat yang sudah berkontribusi dalam pembangunan air bersih di Desa Ulu Belang ini, pungkas Herybertus.
Selain meningkatkan akses air bersih, proyek ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran dan praktik hidup sehat dan bersih bagi anak-anak dan keluarga di Desa Ulu Belang. Plan Indonesia juga melakukan peningkatan kapasitas pengurus Organisasi Pengelolaan Air Minum (Opam) melalui metode pelatihan on the job training agar mereka mampu merawat dan mengelola sarana air bersih dengan baik.
Pembangunan infrastruktur air bersih di Desa Ulu Belang ini merupakan hasil dari kegiatan charity run Jelajah Timur (Jeltim) Plan Indonesia tahun 2023 dengan rute Soe-Kupang. Kegiatan Jeltim sendiri sudah berlangsung sejak 2019 dan secara keseluruhan telah berhasil mengumpulkan Rp 8,1 miliar total pendanaan untuk proyek. Kampanye ini juga telah memberikan manfaat bagi 17.588 anak dan warga di berbagai daerah dampingan Plan Indonesia, termasuk Kabupaten Lembata. (Alfred Wuring – Plan Indonesia)