Aksinews.id/Lewoleba – Drs. Marsianus Jawa, MSi menjadi bakal calon bupati Lembata yang pertama mengantongi rekomendasi Pengurus Pusat gabungan partai politik yang sudah memenuhi syarat minimal untuk mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lembata, 27 Agustus mendatang.
Ya, Ketua umum dan Sekjen DPP Partai Demokrat dan Partai Gelora sudah memberikan rekomendasi pencalonan Marsianus Jawa berpasangan dengan bakal calon wakil bupati Lembata, Paskalis Laba, ST., Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPS) Partai Demokrat Lembata. Koalisi PD-Gelora sudah memenuhi syarat minimal untuk mengajukan pasangan calon bupati-calon wakil bupati pada kontestasi Pilkada Lembata 2024. Pada pemilu legislatif 2024, PD memperoleh 4 (empat) kursi DPRD Lembata, sedangkan Gelora memperoleh 1 (satu) kursi. Sehingga gabungan kedua parpol ini memenuhi syarat 20% kursi DPRD Lembata.
Masih ada kemungkinan ada tambahan parpol lagi yang bergabung dalam koalisi ini. “Mungkin ada partai yang punya dua kursi di DPRD Lembata yang akan ikut bergabung,” ujar sumber aksinews.id, Senin (29/7/2024).
Duet Marsianus Jawa-Paskalis Laba dengan tgline MANIS, merupakan paslon pertama yang memastikan diri akan mendaftar di KPU Lembata. Paslon lainnya, yang juga mengklaim diri bakal mendaftar ke KPU adalah dr. Jimmy Sunur – Muhamad Nasir Laode, SE. Duet Jimmy – Nasir ini dikabarkan sudah mengantongi rekomendasi dari DPP Partai NasDem.
Nasir Laode dalam sebuah pertemuan keluarga di kediamannya, belum lama ini, menyatakan bahwa dirinya bersama Jimmy Sunur akan membentuk koalisi gemuk, NasDem (3 Kursi), Golkar (4 kursi), dan PKB (3 kursi). Tapi, “Sampe sekarang, DPP PKB maupun Golkar belum mengeluarkan surat keputusan pencalonan untuk Lembata,” ujar sumber aksinews.id.
PKB sendiri, masih muncul nama ketua DPC PKB Lembata, Simeon Lake, SPd yang maju sebagai bakal calon bupati berpasangan dengan Brino Tolok, dari PDI Perjuangan. “Apakah Mon (Simeon Lake-red) atau Nasir Laode, ynag dapat SK DPP PKB masih belum jelas,” ujar sumber aksinews.id.
Menariknya, mantan bupati Lembata, Dr. Thomas Ola dirumorkan menggaet dukungan PDI Perjuangan berpasangan dengan Marsianus Zada Ua, S.Sos., yang sempat maju DPRD Lembata melalui Partai Buruh. PDI Perjuangan yang pada pemilu legislatif 2024 hanya memperoleh 3 (tiga) kursi DPRD Lembata harus menggalang dukungan dari parpol lain untuk menggenapi syarat minimal 5 kursi Dewan. Disebut-sebut duet ini akan membangun koalisi, PDI Perjuangan, PKS (1 kursi) dan Perindo (1 kursi).
Saat pasangan bakal calon lain masih sibuk membangun koalisi parpol untuk mengusung mereka ke KPU, Marsianus Jawa terus melakukan safari ke berbagai pelosok Lembata. Ia terus memperoleh undangan dari berbagai pihak untuk melakukan pertemuan terbatas. Bahkan, pada momen acara-acara tertentu, MJ –begitu akronim Marsianus Jawa yang cukup populer di Lembata, dinobatkan untuk berbicara di hadapan undangan. Kesempatan ini dimanfaatkan MJ untuk meminta dukungan masyarakat dalam proses kontestasi Pilkada Lembata.
Dalam sebuah kesempatan, MJ mengakui bahwa dirinya memang lebih memilih dicalonkan di Lembata ketimbang di kampung halamannya di Kabupaten Nagekeo. “Saya terlanjur jatuh cinta dengan daerah ini,” ujarnya, santai.
Dia bahkan menyatakan siap berdebat soal wujud cinta terhadap Lembata. Ya, “Saya siap berdebat soal siapa yang lebih mencintai daerah ini. Dan, Lembata butuh naturalisasi politik menuju perubahan yang lebih baik,” tandasnya.
Salah satu pentolan Relawan Jaringan Akar Rumput (Jarum) 88 untuk paket MANIS, Philipus Payong Lamatapo menyampaikan ucapan terima kasih dan syukur kepada DPP Patrtai Demokrat dan Partai Gelora yang sudah mengusung Marsianus Jawa dan Parkalis Laba menjadi calon bupati dan calon wakil bupati Lembata 2024-2029.
“Kami akan melakukan konsolidasi berbasis budaya. Politik berbasis budaya akan lebih indah daripada sekedar mengejar kekuasaan tanpa orientasi kebudayaan. Tidak banyak politisi yang berani tampil dengan pijakan budaya kita, karena kalau salah bisa dijemput maut,” tandasnya, seraya memuji keberanian MJ melakukan ritual adat sebagai bagian dari proses pencalonan di Pilkada. (AN-01)