Tanggal 16 Juli dalam kelender gereja Katolik, umat Katolik sejagat memberikan penghormatan secara khusus terhadap keteladaan Santa Ana dan Santo Yohakim. Dari pasangan suami istri yang setia dan beriman itu, kisah karya keselamatan berawal. Tidak cukup hanya menaruh hormat, tetapi kita diutus untuk senatiasa menjalani hidup yang benar di hadapan Tuhan.
Penghormatan terhadap keteladaan Santa Ana dan santu Yohakim , dilangsungkan dalam perayaan ekaristi kudus, Jumar (16/7/2024) di gereja Katolik Paroki Habi, Maumere, Flores, NTT. Perayaan ekaristi dipimpin oleh imam konselebran –Pastor Paroki Habi, RD. Vinsensius Ferrer Mere Ende, Pastor Paroki Bolawolon, P. John Eoh, SVD, Pastor Paroki Ili, RD. Polikarpus Sola, Pastor Paroki Wairita, RD Kanis Mbani, dan Pastor Paroki Kewapante, Gregorius Nule, SVD.
Perayaan ekaristi ini juga dihadiri para diakon, para frater top, suster-suster SMI Habi, Ketua Dewan Pelayan Pastroal Paroki (DPP) Habi Wihelmus Levi, Pengurus dan Anggota Kongregasi Santa Ana, Santa Maria dan Santo Yohakim Tim Pastoral Antar Paroki Tetangga (TPAPT) Habikewa (Paroki Habi, Paroki Bolawolon, Paroki Ili, Paroki Kewapante dan Paroki Wairita).
Dalam perayaan ekaristi, Pastor Paroki Habi, RD. Vinsensius Ferrer Mere Ende, juga mengukuhkan pengurus TPAPT Habikewa yang baru. Komposisi Pengurus TPAPT Habikewa sebagai berikut : Ketua Lucia Edna Dua Kleruk (Ketua Kongregasi Santa Ana Paroki Habi), Wakil Ketua : Simporosa Soge (Ketua Santa Ana Paroki Bolawolon), Sekretaris : Simporosa Winansi (Ketua Santa Ana Paroki Kewapante), Seksi Liturgi : Sophia Pare Payong (Ketua Santa Ana Paroki Ili), Humas : Magdalena Dua Mija (Sekretaris Santa Ana Paroki Bolawolon) dan Seksi Kateketik : Ketua Stasi setiap Paroki Se TPAPT Habikewa.
Usai perayaan ekaristi, Pastor Moderator TPAPT Habikewa, RD. Polikarpus Sola mengatakan, kebersamaan dalam perayaan ekaristi bersama pengurus dan anggota Santa Ana dan Santo Yohakim se TPATP Habikewa, harus dimaknai sebagai anugerah Tuhan. Anugerah Tuhan akan hidup benar di hadapan Tuhan.
Menurut RD. Poli, biasa ia disapa, Santa Ana artinya Rahmat. Salah satu arti dari rahmat itu adalah benar di hadapan Tuhan. Maka Santo Yohakim dan Santa Ana adalah orang yang benar di hadapan Tuhan. Mereka menghayati cara hidup yang benar sebagaimana dikehendaki Tuhan.
Untuk itu, perayaan ekaristi pada pagi hari ini, tidak cukup kita hanya menaruh rasa hormat pada dua tokoh iman Santo Yohakim dan Santa Ana, akan tetapi harus diwujudnyatakan dalam ruang lingkup yang lebih kecil, dan harus dimulai dari lingkungan keluarga di setiap paroki se TPATP Habikewa.
“Mulailah dari hal-hal kecil, mulailah dari hal-hal yang sering terabaikan, sebab kita semua diutus untuk senantiasa menjalani hidup yang benar di hadapan Tuhan. Untuk menjalani hidup yang benar, kita jangan menjadi kompor tetapi menjadi harus menjadi pelita. Kompor ada kecenderungan mudah menyalahkan dan memburukan orang lain. Sedangkan menjadi pelita itu senantiasa menerangi, setia dan taat pada cara hidup yang benar sebagaimana Santo Yohakim dan Santa,” tegas RD Poli yang juga Pastor Paroki Ili.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP Paroki Habi, Wihelmus Levi dalam sambutannya mengatakan Pengurus dan Anggota Kongregasi Santa Ana dan Santo Yohakim se TPAPT Habikewa, harus dapat meneladani kesetiaan dan ketaatan Santa Ana dan Santo Yohakim dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat, karena dari mereka awal mula terjadinya karya keselamatan .
“Santa Ana dan Santo Yohakim tidak hanya taat dan setia tetapi juga beriman dan menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Bapa dan mama anggota kongregasi harus dapat menjadi contoh, suriteladan bagi umat lainya. Contoh itu harus diimplementasikan dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Dalam hidup berumah tangga, perbedaan itu wajar, akan tetapi perbedaan itu harus dapat menyatukan untuk kebaikan,”harap Moat Levi, Pensiunan ASN di Lingkup Setda Sikka.
Sementara Ketua TPATP Habikewa, Lucia Edna Dua Kleruk, mengatakan, Santa Ana dan Santo Yohakim menjadi teladan hidup beriman bagi umat gereja katolik dan khususnya bagi anggota Kongregasi Santa Ana dan Santu Yohakim. Untuk itu, pengurus dan anggota kongregasi harus terpanggil untuk menjadi pelayan dan pelopor pembaharu dapur iman dalam keluarga dan lingkungan.
Menurut Bunda Edna, biasa ia disapa, dapur iman keluarga akan terus meneyala dan akan selalu ada kehidupan, jika setiap pelayanan Kongregasi Santa Ana dan Santo Yohakim, dipenuhi rasa kasih dan cinta, sebagaimana seorang ibu yang selalu setia untuk melayani, sesuai dengan tema perayaan “Berbahagialah yang hidup benar di hadapan Tuhan.” “Sehingga pelayanan kita tidak hanya sebatas pada doa, akan tetapi juga pada kegiatan-kegiatan sosial karitatif lainnya. Kita harus menjadi contoh sehingga dapat menggugah dan mengudang daya tarik bagi umat yang mau bergabung mengikuti jejak dan teladan Santa Ana dan Santo Yohakim, Santa Maria dan Santo Yoseph. Untuk itu mari jadikan dapur iman keluarga kita untuk terus menyala dan bersinar,”tutup Bunda Edna, yang juga Ketua Kongregasi Santa Ana dan Santo Yohakim Paroki Habi. (YS)