Jumad, 21 Juni 2024
2Raj. 11:1-4.9-18.20 ; Mat. 6:19-23
PW. St. Aloisius Gonzaga, Biarawan
“Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga”
(Mat.6:19)
Harta, menopang dan menjamin hidup. Jika tak punya, melaratlah hidup. Semua berusaha sekuat mampu, agar memiliki pegangan. Pegangan untuk mengapai apapun yang diinginkan. Tetapi semua tak abadi. Ngegat akan memakannya. Karat akan merusaknya. Semua sementara adanya.
Yesus ingatkan, “jangan kumpulkan harta di bumi”. Sebab semua akan berlalu dan binasa. “Kumpulkan bagimu harta di surga”. Harta iman yang teguh, perbuatan amal kasih, kemurahan hati dan kesalehan hidup. Harta yang menjamin hidup abadi.
Antara harta dan hati, ada kelekatan. “Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada”, tandas Yesus. Maka harus bijak memilih, lebih melekat hati pada harta duniawi atau harta surgawi?
Pada harta duniawi, hati kita tentu ada di sana. Tetapi tak boleh lekat berlebihan agar tak jadi materialistis. Meluluh mengejar hal duniawi. Mengabaikan iman, hal rohani, kebajikan hidup, yang menuntun ke tujuan akhir hidup.
Seperti Aloisius Gonzaga, yang memilih melepas kemewahan hidup keluarga bangsawan dan hidup sederhana sebagai seorang biarawan. Ia begitu dikagumi karena belaskasihnya, kerendahan hatinya dan ketaatannya.
Ingat, hidup ini cuma sementara. Akan berakhir dan binasa bersama semua yang kita kumpulkan. Maka peluklah lebih erat harta iman yakni Tuhan. Tarulah hati kita dekat Tuhan dan bersandarlah selalu padaNya. Dialah terindah dan harapan akhir kita. Tak ada yang lain.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin