Jumad, 07 Juni 2024
Hos.11:1.3.4.8c-9 ; Ef. 3:8-12.14-19 ; Y0h.19:31-39
HR Hati Yesus yang Maha Kudus
“Prajurit menikam lambungNya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air” (Yoh.19:34)
Yesus adalah cerminan kasih Allah. Dalam Dia, kita melihat dan merasakan, kasih Allah nyata dan sempurna tercurah bagi kita. “Karena kasih, Allah telah mengutus Putra tunggal-Nya, sebagai korban silih bagi dosa-dosa kita”.
Ia sendiri katakan “Aku lemah lembut dan rendah hati”. Hatinya penuh empati dan solider. Peka menolong yang berkesulitan (lapar, tersesat), menyembuhkan yang sakit, membela mereka yang terabaikan, mengampuni yang berdosa, dan terbuka hati menerima yang ditolak. Yang letih lesu diberi kekuatan. Yang berbeban berat, IA rela memikulnya bersama.
Di salib, Yesus telah membuka pintu hatinya bagi kita. Dari Hatinya yang tertikam tombak, Ia terus mengalirkan “darah dan air” lambang rahmat kasih dan tebusan bagi kita. Sekali pintu rahmat ini terbuka, selamanya tak akan tertutup. Selama beban dosa dan kejahatan masih menindih hidup kita, rahmat pengampunan-Nya terus tercurah bagi kita.
Hati yang mengasihi, itu pratanda orang mengenal dan mengimani Allah. Sebab Allah adalah kasih. Kita tidak melihat rupa Allah, tetapi kita mengenal DIA yang mencintai kita, dalam korban salib Yesus. Olehnya, selama kita saling mengasihi, Allah senantiasa hadir dalam hidup kita. Sebaliknya, jika kita saling memusihi, menaruh dendam, saling menyakiti, itu tanda hidup kita jauh dari kasih Allah.
Kita berdevosi menghormati Hati Kudus Yesus setiap jumad pertama dalam bulan. Kita selalu berdoa, “Yesus yang lembut hati, jadikanlah hati kami, seperti hati-Mu”. Meski tidak sempurna, tetapi kita mau belajar mengasihi seperti Yesus. Mengasihi sampai terluka. Hati senang jika bisa berkorban demi kebaikan sesama, dan meringankan beban yang sedang dialami.
Hati yang mengasihi, mesti menyembuhkan bukan menambah luka. Mesti meringankan bukan menambah beban. Mesti jadi solusi, bukan menambah masalah. Doa kita, Tuhan, jadikan hati kami seperti hati-Mu.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD. Wens Herin