Aksinews.id/Larantuka – Sebanyak 16.523 Pemilih Tetap yang tersebar di Kecamatan Adonara , Adonara Timur, Ile Mandiri dan Ile Boleng tidak gunakan hak pilih pada pemungutan suara 14 Pebruari 2024 lalu.
Ketua PPK Kecamatan Ile Mandiri Anton Wua Welan menuturkan dari 8.840 Pemilih yang terdaftar dalam DPT, yang gunakan hak pilih di hari H Pemilu sebanyak 6.296 pemilih, sedangkan 2.544 tidak gunakan hak pilih. “Jumlah pengguna hak pilih ini sudah termasuk pemilih tambahan (DPTB) dan Pemilih khusus atau pengguna EKTP,” urainya.
Menurutnya, sebanyak 2 ribu lebih pemilih tidak gunakan hak pilih, lebih banyak karena saat hari H Pemungutan Suara, berada di luar TPS dan tidak mengurus surat pindah pilih. “Mereka umumnya merantau, bekerja di luar domisili, sudah pindah domisili, sekolah atau kuliah di luar desa tapi tidak urus surat pindah pilih dan tidak juga datang ke TPS saat hari H,” terangnya.
Dia mengakui target partisipasi pemilih datang ke TPS tidak tercapai di pemilu tahun ini. “Ile Mandiri di 71,22 persen, jauh di bawah target nasional 77,5 persen” beber Wua Welan.
Dari dokumen Model D Hasil Kecamatan DPRD tercatat, di Adonara Timur ,jumlah pemilih yang tidak ikut coblos sebanyak 6.825 pemilih dari DPT 22.295 orang, 4.473 Pemilih dari 13.004 Pemilih DPT di Ile Boleng tidak coblos, sebanyak 2.681 Pemilih dari 8.713 Pemilih DPT di Kecamatan Adonara tidak coblos, dan 2.544 Pemilih dari 8.840 DPT di Kecamatan Ile Mandiri tidak nyoblos.
Senada dengan Ketua PPK Ile Mandiri, Ardiansyah Azis, Ketua PPK Kecamatan Adonara mengatakan, pemilih yang tidak ikut nyoblos lebih banyak berada di luar wilayah TPS dan tidak urus surat pindah pilih atau tidak datang pada saat pemungutan suara.
“Ada juga pemilih yang tidak paham bagaimana urus surat pindah pilih sehingga mereka kehilangan hak pilih di luar TPS” terang Azis.
Dari data tersebut, tingkat partisipasi pemilih di Kecamatan Adonara sebesar 69,23 persen, Kecamatan Ile Mandiri 71,22 persen, Adonara Timur 69,39 persen dan Ile Boleng sebesar 65,60 persen. (Kornel Abon)