Rabu, 21 Februari 2024
Yun.3:1-10 ; Luk.11:29-32
Pekan Prapaska I
“Empat puluh hari lagi, Niniwe akan ditunggangbalikan”
(Yun.3:3)
Niniwe, nama yang mengingatkan kita akan tiga hal, yakni kejahatan dan dosa, kasih dan pengampunan Allah, serta pertobatan.
Setiap kejahatan dan dosa, sepatutnya dihukum sebagai peringatan, pembelajaran, dan langkah pembaharuan diri. Jika dibiarkan atau tidak diambil tindakan, semakin lama semakin parah ulah dan akibatnya.
Dan, Allah sudah merancang hukuman. Akan memusnahkan orang Niniwe. Tetapi Ia masih sabar. Memberi mereka waktu agar sadar dan bertobat, sebelum dihukum. Melalui nabi Yunus Allah sampaikan, “Empat puluh hari lagi, Niniwe akan ditunggangbalikan”.
Empat puluh hari, itu waktu rahmat dari Allah. Dan orang Niniwe tidak menyia-nyiakan kesempatan penuh belas kasih itu. Mereka langsung mengambil langkah untuk berbenah. Dan, Allah berkenan melihat kerendahan hati dan penyesalan mereka. Ia membuka tangan kasihNya, mengampuni dan menerima mereka kembali sebagai anakNya.
Saat ini, kita sedang menjalani masa tobat selama empat puluh hari. Waktu rahmat, supaya kita melihat diri, menyadari kekurangan dan dosa, dan berbalik ke jalan kasih Allah.
Kita bersyukur, kita masih diberi waktu untuk berbenah. Maka jangan sia-siakan kesempatan untuk menyesali kesalahan, atau kesempatan berbuat baik. Ingat, tidak ada kesempatan yang datang dua kali. Begitu berlalu, yang ada hanyalah penyesalan.
Allah memberi waktu kepada orang Niniwe, sekaligus mengajari kita, agar belajar sabar, saling memberi waktu untuk menyadari kesalahan, kekeliruan, dan sama-sama memperbaikinya. Bukan hukuman, melainkan mengampuni yang utama. Meski berat, tetapi inilah nilai Kristiani yang mesti kita hayati.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin