Kamis, 15 Februari 2024
Ul.30:15-20 ; Luk.9:22-25
Sesudah Rabu Abu
“Kepadamu kuperhadapkan kehidupan atau kematian, berkat atau kutuk” (Ul.30:19)
Sejarah keselamatan menulis, Allah setia mengasihi bangsa Israel. Namun bangsa mereka sering menyimpang dari jalan kasihNya. Mereka mulai tidak taat beribadah kepada Allah dan menyembah Baal, dewa-dewi kafir.
Olehnya di sungai Yordan, Musa menasehati mereka, “ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, berkat atau kutuk”. Dan pilihan kini terbuka sekaligus ditentukan oleh keputusan nurani mereka.
Mereka mesti memilih, antara tetap setia atau harus menyimpang. Jika setia hidup seturut jalan Allah, mereka telah memilih berkat dan keberuntungan. Namun jika mereka ingkar setia dan berpaling dari hadapan Allah, menyembah allah-allah lain, mereka akan binasa.
Setiap hari kita selalu diperhadapkan dengan pilihan ini, setia atau menyimpang, berkat atau kutuk. Di mana saja, entah dalam pilihan hidup kita masing-masing (imam,biarawan-biarawati, awam), dalam hidup berkeluarga, dalam tugas yang diemban, kita selalu diuji, apa kita setia atau sering ingkar dalam tanggungjawab.
Kita tahu, apun keputusan dan pilihan sikap kita, ada resikonya. Maka hendaknya kita bijak, memilih yang baik dan menghindari yang jahat, agar hidup kita selalu diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.
Semoga dalam masa tobat ini, kita dikuatkan agar mampu bertaruh meraih pilihan mulia ini. Selamat menjalani puasa dan pantang.
Tuhan memberkati kita. SALVE. ***
RD Wens Herin