Kamis, 01 Februari 2024
1Raj. 2:1-4.10-12 ; Mrk.6:7-13
Pekan Biasa IV
“Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat”
(Mrk.6:8)
Menjalani perutusan memang tak mudah. Banyak kesulitan yang menantang. Bagai domba ke tengah serigala. Butuh komitmen yang kuat.
Karnanya Yesus mengingatkan muridNya, pergi tapi “jangan membawa apa-apa dalam perjalan”. Jangan membawa roti, bekal, juga uang dalam ikat pingang. Mereka butuh, tetapi jangan lemah semangat atau gagal fokus karena fasilitas tak memadai. Tetaplah fokus pada tugas pewartaan. Tak boleh risau dengan kesejahteraan atau sarana apapun. Yakinlah, Tuhan yang mengutus, Dia sendiri yang akan menyediakan semuanya.
Kita semua yang terbabtis dan tertahbis menerima tugas perutusan yang sama, mewartakan kabar baik, kabar sukacita kepada sesame. Entah sebagai imam, biarawan-biarawati, atau karya kerasulan dan karya karikatif sebagai umat Allah.
Tuhan meminta syarat yang sama kepada kita, “Jangan membawa apa-apa”. Tentu kita bertanya, apa kita bisa? Ya harus bisa. Kita bisa karena mengandalkan Tuhan. Tidak berlebih mengandalkan kekuatan materi. Kita percaya, kekuatan kasih Allah yang memungkinkan hidup, pekerjaan, dan karya perutusan kita berjalan dan membuahkan hasil.
Yesus mewanti kita agar tetap jaga kemurnian hati dan fokus pada tujuan kita. Tetaplah bersandar pada Tuhan, jaga komitmen hidup iman, agar tidak menyimpang oleh silauan materi, uang, kuasa, kemewahan atau apapun.
Kita memang butuh dukungan materi juga uang, tetapi tak boleh materialistis. Semua itu Tuhan sediakan sebagai sarana menopang hidup dan berbagi kasih bukan sebagai tujuan hidup kita. Tetaplah rendah hati, selalu bersyukur, dan menjadi berkat.
Tuhan memberkati kita. SALVE. ***
RD Wens Herin