Jumad, 26 Januari 2023
2Tim.1:1-8; Luk.10:1-9.
PW St. Timotius & Titus, Uskup
“Pada suatu hari Tuhan menunjuk tujuh puluh murid-Nya, lalu mengutus mereka pergi berdua-dua”
(Luk. 10:1)
Dua orang kudus yang diperingati hari ini, St. Timotius dan Titus Uskup adalah rekan kerja, teman seperjalanan St. Paulus. Mereka selalu bersama, tulus bekerja, sabar dalam suka dan duka, rela berkorban, dan ikut menderita bersama St. Paulus, demi mewartakan nama Kristus.
Mereka, bagai tujuh puluh murid yang diutus pergi berdua-dua. Berdua-dua, sejatinya menegaskan bahwa kita butuh kehadiran orang lain, butuh rekan, butuh patner untuk sama-sama bekerja, saling menopang menjalankan setiap tugas dan kepercayaan.
Berdua-dua, bukan soal jumlah berapa orang. Hal penting yang hendak ditanam Yesus adalah spirit kerekanan. Kalau toh kita bisa sendiri, tak boleh jadi sigle fighter. Tetap menghidupi spirit kerekanan, agar kita tidak egois, mudah berkomunikasi dan bekerja sama. Tetap menghargai sesama, tidak menyepelekan peran rekan-rekan, meski kecil di mata kita.
Ingat, medan perutusan murid-murid tidaklah mudah. Seperti domba ke tengah serigala. Banyak tantangan bahkan ancaman. Demikian juga medan hidup dan karya kita. Entah dalam keluarga, komunitas pastoran dan biara, dalam karya pelayanan di gereja, atau di tempat tugas kita. Selalu ada hambatan, kesulitan, beban bahkan ancaman. Maka hendaknya kita selalu bahu-membahu, berjalan bersama sebagai saudara, saling meneguhkan dan menjadi kekuatan ditengah badai kehidupan ini.
Hal yang mesti dingat, jadi rekan mesti tulus. Kerekanan jadi hambar bahkan menuai masalah, ketika rekan diam-diam mengubah hati jadi orang lain, bagai singa berbulu domba.
Kewajiban moral kita adalah selalu ingatkan diri kita, supaya jangan jadi musuh dalam selimut. Tetaplah jadi rekan dalam ketulusan. Jika ada yang kurang, ada yang salah, ingatkan dan perbaiki sabagai saudara. Tetaplah jadi rekan dalam suka dan duka.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin