Aksinews.id/Jakarta – Apakah ini pertanda solidaritas masyarakat sipil kian melemah? Entahlah. Para pelaku pengeroyokan relawan paslon 03 Ganjar Pranowo – Mahfud MD di Boyolali malah menerima kiriman karangan bunga. Tidak diketahui siapa yang mengirimi karangan bunga tersebut.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) buka suara mengenai banyaknya karangan bunga yang menyatakan dukungan terhadap oknum anggota TNI yang mengeroyok relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.
Diketahui, penganiayaan dilakukan karena oknum TNI diduga kesal dengan konvoi motor relawan berknalpot brong saat Ganjar berkampanye di Jawa Tengah.
Menurut TGB, karangan bunga yang mendukung insiden pemukulan adalah tingkah genit. Ia pun meminta pihak-pihak yang mengirim karangan bunga agar tidak genit.
“Menurut saya kita jangan terlalu genit lah, sampai kirim karangan bunga dan mendukung pemukulan,” kata TGB saat ditemui di Gedung High End Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).
Terlebih, kata dia, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto pun sudah menjatuhkan sanksi kepada bawahannya yang terlibat dalam pemukulan.
Tercatat, enam prajurit TNI telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/Surakarta. Mereka adalah Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F, dan Prada M.
“Artinya apa? TNI sebagai institusi sudah melihat itu sebagai pelanggaran hukum. Melanggar tatanan yang ada di TNI. Kita di luar jangan genit-genitan dan narik-narik TNI ke suatu kepentingan praktis,” ucap Zainul Majdi.
Sebagai informasi, dikutip dari Kompas.tv, karangan bunga itu tampak berjejer di depan Markas Kompi 8 Yonif Raiders 408 usai terjadi penganiayaan yang diduga dilakukan anggota Kompi B Yonif Raider 408/Sbh.
“Tetap dukung 408 Bravo”, “Yang kemaki harus dibina”, “Sampean sampun leres pak! Boyolali Anti War Wer (Anda sudah benar pak! Boyolali Anti War Wer)”.
Diketahui, sebanyak tujuh relawan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dianiaya oleh oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Relawan itu sempat memeriahkan acara kampanye Ganjar di Boyolali pada Sabtu. Mereka mengikuti iring-iringan rombongan Ganjar dengan konvoi motor berknalpot brong.
Para relawan yang dianiaya ini mengalami luka-luka. Lima orang di antaranya menjalani rawat jalan, sementara dua lainnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Dugaan penganiayaan itu terekam video dan tersebar di media sosial. Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo telah mengonfirmasi peristiwa relawan Ganjar-Mahfud dianiaya secara bersama-sama oleh oknum anggota TNI.
“Saya sampaikan kasus penganiayaan tersebut benar adanya dan pelakunya adalah beberapa oknum anggota dari Yonif 408/Sbh. Perlu diketahui sampai saat ini Denpom IV/Surakarta masih meminta keterangan terhadap para anggota untuk kepentingan proses hukum,” kata Wiweko didampingi Danyonif 408/SBH Letkol (Inf) Slamet Hardiyanto dalam konferensi pers di Makodim 0724/Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/11/2023).
Sementara itu, Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison menyampaikan bahwa oknum anggota TNI melakukan pengeroyokan dengan motif spontan karena iring-iringan relawan Ganjar dilakukan secara berkali-kali.
Ya, “Itu motifnya spontan, kenapa spontan? Karena kalau dilihat dari CCTV memang satu kali saja tapi geber-geber itu dimulai sejak jam 9 pagi,” kata Richard kepada wartawan, Rabu (3/1/2024).
Atas hal tersebut, kata Richard, anggota TNI yang tengah bermain voli di sekitar TKP mulai terganggu dengan aktivitas relawan Ganjar yang memain-mainkan gasnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali.
“Sebelum kejadian sudah geber-geber, cuman yang diangkat kan pada saat kejadian saja. Sebelumnya kejadian berkali-kali lewat, mungkin bukan orang yang sama, tetapi [masih] kelompok itu. Nah akhirnya yg bermain voli keluar, akhirnya terganggu,” tambahnya.
Adapun, kronologi dari TNI kasus ini bermula saat beberapa anggota Kompi B sedang bermain bola voli. Kemudian, mereka tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong sekitar pukul 11.19 WIB.
Dalam hal ini, Richard menyebut pengendara sepeda motor itu memain-mainkan gasnya saat melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali.
Seketika itu, beberapa anggota yang sedang bermain bola voli keluar dari gerbang dan melihat rombongan pengendara sepeda motor tersebut sudah melintas di depan Markas Kompi B.
Beberapa saat kemudian, sebanyak dua orang pengendara sepeda motor melintas lagi dengan knalpot brong dan disebut memain-mainkan gas sepeda motornya.
Aksi kedua pengendara sepeda motor itu lalu dihentikan dan ditegur oleh anggota dan selanjutnya terjadi perdebatan yang terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota.
Menurut Richard, anggota TNI tersebut pada awalnya hanya menegur kedua orang pengendara sepeda motor tersebut agar tertib berlalu-lintas dengan tidak memain-mainkan gas sepeda motornya, supaya tidak mengganggu orang-orang di sekitar jalan. (*/AN-01)