Aksinews.id/Kupang – Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kota Kupang Valentinus Kopong Masan mengecam aksi pemukulan oleh Ormas yang diduga Garuda terhadap sejumlah Mahasiswa Papua saat melakukan demonstrasi di Kota Kupang, Jumat (1/12/2023) lalu.
Dalam keterangan tertulisnya, Kopong Masan mengatakan tindakan persekusi yang dilakukan oleh Ormas Garuda tidak mencerminkan nilai-nilai toleransi dan menghargai kebebasan orang lain. Pihaknya mengutuk keras tindakan premanisme oknum dari ormas Garuda terhadap masa aksi.
Mahasiswa Papua di Kota Kupang menggelar unjuk rasa pada Jumat (1/12/2023) dalam rangka memperingati deklarasi Provinsi Papua Barat. Saat mereka sedang berunjuk rasa, didatangi oleh sejumlah oknum dari ormas di Kota Kupang. Adu mulut pun tak terhindarkan antara ormas dengan mahasiswa.
Mahasiswa yang berunjukrasa itu sama sekali tak membalas pukulan dari beberapa orang yang tergabung dalam ormas tersebut.
Ormas Pemuda Katolik Kota Kupang mengecam keras tindakan kekerasan tersebut. Kekerasan terhadap massa aksi dinilai sebagai bentuk tindakan sewenang-wenang.
Ya, “Kami mengutuk keras tindakan premanisme yang dilakukan oleh oknum dari Ormas Garuda yang secara sewenang-wenang melakukan persekusi terhadap masa aksi,” kata Valentinus, dalam rilisnya yang diterima Minggu (3/12/2023).
Lebih lanjut, dia meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas oknum yang melakukan tindakan premanisme tersebut. Baginya, perilaku premanisme tidak boleh bertemu di Kota Kupang yang mendapat predikat sebagai kota KASIH.
“Kota Kupang ini merupakan Kota Kasih, jangan kita biarkan tindakan premanisme bertumbuh di kota ini yang akan merusak citra buruk terhadap kota Kupang,” tegasnya.
Dia menghimbau semua pihak agar tidak terprovokasi dengan isu-isu liar yang berimbas pada konflik horizontal. Menurutnya, persoalan ini harus segera diurai oleh pihak yang berwenang, karena berpotensi menimbulkan konflik rasial.
“Kita juga menghimbau kepada seluruh pihak agar tidak boleh terprovokasi dengan persoalan ini. Ini soal tindakan premanisme yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak bisa digeneralisir,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma juga menegaskan bahwa tindakan kekerasan oleh sekelompok dari organisasi masyarakat (Ormas) di Kota Kupang kepada mahasiswa Papua tidak dapat dibenarkan.
“Oleh karena itu Polda NTT akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku kepada pelaku tindakan kekerasan terhadap mahasiswa Papua,” katanya, Sabtu malam.
Kapolda NTT mengatakan bahwa dirinya sudah memerintahkan anggotanya untuk menyelidiki masalah itu, dan jika terbukti maka langsung ditindak.
Dia juga menyayangkan adanya aksi oknum ormas tersebut, saat NTT khususnya Kota Kupang sedang dalam keadaan damai dan tentram. “Kita akan tindak tegas dan proses hukum mereka yang melakukan aksi kekerasan,” ujar dia. (*/AN-01)