Aksinews.id/Larantuka – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur selalu menggelar kegiatan perayaan ulang tahunnya bersama masyarakat. Ini menimbulkan tanda tanya di sejumlah kalangan.
Ketua PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian pun mengakui adanya pertanyaan, “Apa manfaat yang diperoleh PGRI dengan melaksanakan HUT PGRI secara bersama di Kampung-kampung?”
“Pertanyaan ini pantas dipertanyakan oleh orang atau kelompok orang yang tidak memahami secara baik sejarah, visi, misi, program kegiatan dan kekhasan PGRI. PGRI mencintai semua guru di Indonesia. Dan, PGRI tidak hanya menjadi milik para guru semata, tetapi juga menjadi milik masyarakat,” tandasnya, melalui rilis yang diterima Rabu (29/11/2023).
Dia pun menjelaskan mengenai manfaat PGRI setiap tahun menggelar kegiatan yang terpusat di kampung-kampung.
Pertama, menguji kadar solidaritas anggota “PGRI. Slogan solidaritas yes, tidak sekedar terucap tetapi benar-benar nyata direalisasikan. Bagaimana kita melihat pengorbanan para guru yang penuh semangat datang dari berbagai wilayah, bersama masyarakat makan apa yang masyarakat makan, tidur seadanya, merasakan apa yang masyarakat rasakan,” tegasnya.
Kedua, keluh para orang tua tentang perkembangan peserta didik dapat langsung didengar. “Seperti layaknya seorang guru sedang melakukan home visit di rumah peserta didik. Para guru yang menyebar di rumah-rumah penduduk juga memaikan peran membangun motivasi untuk kepada anak anak memilih sekolah dan menentukan pilihan cita-citanya,” papar Maksi Masan Kian.
Ketiga, ada sejumlah aspirasi masyarakat di luar dunia pendidikanpun dapat menjadi aspirasi yang disampaikan oleh PGRI.
Keempat, ada pergerakan ekonomi. “Kapal motor mendapat penghasilan dari kegiatan ini, pelaku UMKM di Solor Barat mendapat kesempatan berjualan meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Selain itu, sambung Maksi, “Dengan memusatkan kegiatan di Obyek Wisata Riangsunge, secara tidak langsung mempromosikan obyek wisata tersebut”.
Menjangkau Pulau Solor, kata dia, membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. “Kekeluargaan, solidaritas sangat nampak dalam proses ini. Walau kegiatan di Cabang Solor Barat, di gerbang Solor Timur dan Selatan, rombongan disambut dengan penuh kekeluargaan, persahabatan dan solidaritas,” kata mantan ketua Agupena Flotim ini. (AN-01)