Aksinews.id/Lewotolok – Inilah cara Presiden Joko Widodo meninggalkan kesan bagi warga Lembata sebelum meninggalkan Kabupaten Lembata menuju Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur. Presiden membuka jaket merahnya dan mengenakannya pada seorang pemuda asal Desa Tapolangu, Kecamatan Lebatukan, Lembata.
“Mulanya saya memang sudah nekad dari kemarin untuk datang bertemu Pak Jokowi. Biar kena pukul Paspampres juga saya nekad le”, ujar Fransiskus Uran Atawolo, dengan dialeg Lembata yang kental saat ditemui aksinews.id selepas menerima jaket dari Presiden, Jumat (9/4/2021).
“Saya berteriak, Bapa Jokowi ganteng, saya cinta kau sampe mati. Jo, Bapa tua panggil saya. Tunjuk saya nih. Saya tanya: Saya ka bapa? Bapa tua bilang: iya kamu, kesini. Ei… saya maju ka. Bapa tua buka jaket, jo suruh saya rentang tangan, bapa tua kasih pake nih”, tutur Fransiskus Uran Atawolo dengan bangganya.
“Mungkin Presiden lihat saya pung penampilan begini e… Sehingga kasih saya jaket nih”, ucap dia, sumringah.
Dikatakan, selepas menerima pemberian jaket dari Presiden, paspampres sempat memeriksa isi saku jaket. “Takutnya, ada barang penting yang tertinggal di saku jaket. Tapi kosong. Yang ada hanya uang seribu rupiah. Uang dan jaket ini akan saya simpan. Tidak akan saya pake sembarangan. Saya juga tidak akan cuci le jaket nih”, ujar Fransiskus Uran Atawolo.
Kolega Fransiskus, Ridho Mayeli yang membonceng Fransiskus dari Tapolangu ke Desa Amakaka mengungkapkan bahwa dirinya yang menemukan uang Rp 1.000 dalam saku jaket itu. “Bapak Presiden saja masih simpan uang Rp.1.000 nih. Uang ini biar saya yang simpan saja le”, ucap dia seraya memperlihatkan satu lembar uang Rp.1.000.
Jaket pemberian Jokowi itu sempat ditawari seharga Rp.500 ribu. Ya, “Ada satu ibu tadi mau kasih saya uang Rp.500 ribu, tapi saya tidak mau. Ai… ini bapa tua kasih dan langsung kasih pake saya le. Saya tidak akan jual”, ungkap Fransiskus Uran Atawolo.
Ridho bersyukur bisa memberikan selendang tenunnya kepada Presiden Jokowi seusai Sholat Jumat di Mesjid Babul Jannah. “Saya bangga sekali bisa sholat bersama Presiden, dan bisa kasih selendang kepada Bapak Presiden. Ai… selama ini saya sering kritik belau, tapi ternyata dia orang baik sekali”, ujarnya.
Presiden Jokowi semula dijadwalkan akan melakukan sholat di Bandara Wunopito, Lewoleba. Namun setelah melakukan peninjauan lokasi terdampak bencana di Desa Amakaka, Presiden Joko Widodo langsung menunaikan salat Jumat bersama rombongan dan warga sekitar di Masjid Babul Jannah, Desa Amakaka.
Setibanya di Masjid Babul Jannah, Presiden langsung mengambil wudu dari tempat penampungan air. Setelah itu, Presiden tampak menjalankan salat sunnah terlebih dahulu sebelum mengikuti salat Jumat berjemaah. Usai salat Jumat berjemaah, Presiden kemudian menjadi imam salat jamak asar.
Tampak turut menjadi jemaah dalam salat tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Henri Alfiandi.
Dalam perjalanan pulang menuju Bandara Wunopitu dari lokasi bencana, Presiden melempar baju kaos oblong warna hitam. Warga yang berbaris sepanjang jalan langsung berebutan untuk mendapatkan baju kaos oblong hitam itu. Beberapa anak muda yang mendapatkan bajo kaos itu langsung saja memakainya. Di bagian depan kaos hitam itu tertulis: JOKOWI, dan terpampang wajah Presiden Joko Widodo. Mereka tampak bahagia dan bangga mendapatkan baju kaos yang langsung dikasih Presiden Joko Widodo.(fre/prokompim Setda Lembata)