Aksinews.id/Lewoleba – Upaya pencarian korban banjir bandang di Adonara dan Lembata mulai menggunakan eksavator. Pasalnya, mayat-mayat selain tertimbun pasir dan lumpur, juga tertindih bebatuan berukuran besar.
Senin (5/4/2021), ditemukan mayat wanita di Pantai Waijarang, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Ternyata, mayat itu berasal dari Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Di Desa Nelelamadike, Adonara, eksavator sudah mulai digunakan untuk mencari mayat-mayat yang terbenam. Hal yang sama juga dilakukan di Lembata. Tampak, pengemudi eksavator cukup berhati-hati membongkar bebatuan maupun reruntuhan bangunan rumah untuk mencari mayat.
Di Lembata, masih ada desa korban banjir bandang yang belum bisa dijangkau eksavator. Yakni, Desa Waimatan, Kecamatan Ile Ape Timur. Pasalnya, eksavator masih harus membersihkan tumpukan batuan di sepanjang jalan umum, serta membantu membuka ruas jalan yang terputus akibat banjir.
Sejumlah warga di Kecamatan Ile Ape Timur terpaksa diungsikan dengan speedboat di perairan teluk Hadakewa, karena mobil tidak bisa menjangkau desa-desa lantaran jalan utama terputus ataupun tertuimbun bebatuan.
Diperkirakan masih ada puluhan orang korban banjir bandang di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur yang belum ditemukan. Desa Amakaka saja, diperkirakan masih 21 warga yang dinyatakan hilang. Begitu pula dengan warga Desa Waimatan diperkirakan masih ada 26 warga yang belum ditemukan.
“Kami baru bisa ambil satu mayat ini, yang tertimbun batu dan terbenam dalam lumpur. Istri dan empat anggota keluarganya belum ditemukan”, ujar seorang relawan kepada aksinews.id.
Dia menuturkan bahwa tenaga relawan di Desa Waimatan masih sangat minim. “Kami hanya beberapa orang bersama tentara dan polisi. Agak sulit eksa bekerja di Waimatan, karena kondisi topografi desa yang curam”, ujarnya.
Dikatakan bahwa pihak relaawan sudah memperkirakan titik-titik keberadaan mayat dengan melihat kerumunan lalat di atas permukaan tanah. Ya, “Kita lihat kerumunan lalat dan mencium bau busuk yang menyengat itu besar kemungkinan ada mayat di dalam tanah”, paparnya.
Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Satpol PP langsung berkoordinasi dengan keluarga korban meninggal untuk melakukan pemakaman pada malam hari. Anggota Satpol PP bersama keluarga korban langsung melakukan penggalian makam untuk mengubur mayat yang baru ditemukan.(fre)