Kamis, 26 Oktober 2023
Rm. 6:19-24 ; Luk.12:49-53
Pekan Biasa XXIX
“Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan damai, melainkan pertentangan”
(Luk.12:12)
Sejatinya Yesus hadir membawa damai, sukacita dan pengharapan bagi semesta. Bukan pertentangan dan permusuhan. Mengapa Ia katakan, “Aku datang bukan membawa damai, melainkan pertentangan”.
Benih pertentangan ada sejak iman mulai tumbuh. Ketika orang memutuskan mengimani Dia atau menolaknya. Ada yang percaya, tetapi yang lain menyangkalNya. Ada yang simpatik dan menaruh pengharapan padaNya. Yang lain memusuhi bahkan beriktiar membunuhNya. Ia bawa kasih berarti musuh iblis, musuh dosa dan kejahatan.
Lebih mengejutkan, Yesus katakan Ia datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Ia mendamba api itu selalu menyala. Apakah ini Api permusuhan? Bukan! Di tengah permusuhan dan konflik hodup, Yesus justru melempar api kasih, api dama, api semangat dan api pemurnian hidup.
Kiranya api kasih dan pemurnian dari Tuhan ini terus menaya dalam hati kita, memberi kita semangat dan menuntun Langkah hidup kita di jalan baik dan benar seturut kehendak Tuhan. Juga membakar dosa dan kejahatan.
Kita sering mengalami situasi seperti di persimpangan jalan, antara mendengar suara hati, memilih yang baik dan benar, atau mengalah dan jatuh dalam salah, atau membiarkan diri terjebak dalam niat jahat dan manipulatif.
Ingat, janganlah jadi biang perselisihan. Jangan pula melempar api permusuhan dalam kehidupan ini, dengan siapappun. Berusahalah agar hadir kita menyejukkan hati, bawa dama dan sukacita. Jika ada permusuhan, ada perselisihan, jadilah penengah yang baik, jangan makin memperkeruh situasi.
Tuhan memberkati. SALVE. ***
RD Wens Herin
“Bawah damai dan sukacita” Amin…