Aksinews.id/Lewoleba – Ini cara pemerintah daerah kabupaten Lembata memberikan suport kepada segenap komponen yang mendukung tim kesayangan negeri sempur paus, Persebata Lembata. Komunitas suporter Persebata, Lomblen Mania yang pulang dari Rote Ndao diterima secara resmi oleh Camat Nubatukan, Yosep Dionisius Ola, di Taman Kota Swaolsa Tite, Lewoleba, Rabu (30/8/2023).
“Sebetulnya, Pak Sekda sendiri yang terima, tapi karena ada tamu yang harus beliau terima, maka saya ditugaskan untuk menerima kepulangan rombongan Lomblen Mania ini,” ungkap Dion kepada aksinews.id di sela-sela acara penyambutan.
Asal tahu saja, Lomblen Mania terbentuk saat Liga Tiga El Tari Memorial Cup XXXI 2022 Lembata. Penjabat Bupati Lembata, waktu itu, Drs. Marsianus Jawa, M.Si memberi perhatian penuh bagi komunitas ini. Apalagi, mereka mampu meredam emosi ribuan suporter Persebata yang tumbang oleh Perse Ende di partai final ETMC XXXI tahun 2022 silam.
Saat ETMC XXXII di Rote Ndao, Lomblen Mania juga menggelar aksi penggalangan dana untuk mengirim perwakilannya ke pulau paling selatan di Indonesia itu. Terbatasnya dana membuat Lomblen Mania mengirim perwakilan secara bertahap. Kloter pertama, 10 orang diberangkatkan dengan kapal feri dari pelabuhan Waijarang menuju Rote Ndao melalui pelabuhan Tenau, Kupang.
Kloter pertama ini langsung melancarkan aksinya dari pinggir lapangan hingga Persebata mampu menekuk Persamba Manggarai Barat pada pertandingan keduanya. Sekalipun di laga pertama, dibekuk Nirwana FC Nagekeo, Persebata membuka asa dengan merengkuh tiga poin pada laga keduanya.
Kloter kedua Lomblen Mania berangkat dari Lewoleba menjelang laga kedua menghadapi PSN Ngada. Hampir tidak ada yang percaya, kalau kehadiran Lomblen Mania mampu mendongkrak semangat juang anak-anak Persebata Lembata. Unggul jumlah pemain di pertengahan babak pertama tidak disia-siakan pasukan Sembur Paus Persebata Lembata. Dua gol bersarang di gawang PSN Ngada sekaligus memastikan langkah Persebata ke babak 16 besar sebagai juara grup E.
Persebata Lembata mampu melangkah jauh hingga babak 8 besar, setelah menghentikan perjuangan Persematim Manggarai Timur melalui drama adu pinalti. Penjaga gawang Rino Namang menjadi pahlawan Persebata Lembata. Jenderal Lomblen Mania, Irsan Young Dad mengaku jantungan saat adu pinalti.
“Saat tendangan Persebata gagal kedua kalinya, saya sudah tidak mau lihat gol. Tapi, saya tetap pacu semangat teman-teman Lomblen Mania untuk terus menyanyi mendukung Persebata. Puji Tuhan, Rino mampu jadi penyelamat,” ungkap Irsan, yang juga ketua Komunitas Hip Hop Lembata Foundation.
Langkah finalis ETMC 2022 ini terhenti di babak delapan besar. Klub yang sukses menghentikan laju Persami Maumere di babak 16 besar, Bintang Timur FC Atambua masih terlalu tangguh untuk disingkirkan laskar Sembur Paus. Kehilangan bintang lapangan tengah dan pemain belakang Persebata, mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh anak-anak Bintang Timur FC. Persebata gagal melaju ke semifinal.
Toh begitu, Pemkab Lembata melalui Pemerintah Kecamatan Nubatukan tetap memberikan apresiasi atas kerelaan Lomblen Mania yang nekad merogoh kocek sendiri serta dukungan para donatur untuk bertolak ke Rote Ndao. Lomblen Mania sudah menjelma menjadi kekuatan penopang langkah Persebata Lembata dalam even paling bergengsi di tanah Flobamorata, ETMC.
Jedo Woyo, salah satu pentolan Lomblen Mania sesumbar akan mengajak lebih banyak lagi suporter Lomblen Mania yang terjun di ETMC XXXIII Labuan Bajo nantinya. “Kami yakin akan lebih banyak yang berangkat ke Labuan Bajo nanti,” ujarnya, optimis.
Di Rote Ndao, Lomblen Mania hanya mampu memberangkatkan 20 orang anggotanya. Mereka juga mendapatkan suntikan dari belasan suporter dari Kota Kupang. “Mulanya mereka yang di Kupang menamakan diri dengan nama lain. Tapi, kami sudah berkoordinasi dengan mereka agar tetap menggunakan satu nama, Lomblen Mania,” jelasnya.
Jika suporter saja mau mengkonsolidasikan diri, maka para pemain dan klub-klub di bawah ASKAB PSSI Lembata hendaknya mulai berbenah diri lebih serius lagi. Sehingga para punggawa yang sebelumnya sukses membawa Persebata hingga partai final, tidak hengkang ke klub-klub lain di NTT.
Lomblen Mania, boleh dikata, telah menjadi roh bagi kemajuan sepakbola di tanah Lepan Bata ini. Mari kita coba belajar untuk saling mendengarkan. Seperti kata sang alenatore Persebata Lembata, Hasan Haju, di sepakbola tidak ada klub yang paling hebat. Ya, kehebatan permainan ditentukan dalam tempo normal 2X45 menit, atau 120 menit perpanjangan waktu, bahkan hingga drama adu pinalti.
Dan, pemberian sertifikat bagi 20 orang personil Lomblen Mania yang dibagikan Camat Nubatukan, tentu menjadi bagian dari adanya apresiasi terhadap jerih payah mereka mendukung Persebata Lembata. Sertifikat yang ditandatangani sang penanggungjawab Lomblen Mania, Kornelius Making, sudah cukup berarti bagi para penggila bola.
Persebata sudah pernah mencapai final, tapi belum sempat merengkuh trophy ETMC. Ayo… Lomblen Mania sudah membangun asa di masa depan. Semoga ASKAB PSSI Lembata pun tidak boleh melempem dan cuma berharap kucuran dana dari APDB II Lembata. Sudah saatnya, Persebata dan Askab PSSI Lembata memikirkan fundraising bagi pembinaan atlet sepakbola kita. Dan, ini bukan sesuatu yang tidak mungkin sekalipun tidak mudah. Salam sepakbola. Baleo… Baleo… Baleo! (AN-01)
Foto-foto: Paskalis Wenge